"Kenapa sikap Ibu Solo beda? Gini, Pak Lurah itu jabatan tertinggi. Dibully gimanapun, habis menjabat ya pension. Tapi kalau Ketua RT masih bisa jadi Ketua RW, dan Pak Lurah," tambah akun tersebut.
Kondisi politik di Indonesia saat ini sudah mulai memanas. Akhir-akhir ini Ketua RT digadang akan jadi Wakil Pak Lurah dari arah berseberangan.
Dilalah, Ibu Banteng sudah mengorbitkan calon Pak Lurah dan wakilnya dengan wajah baru.
Masih menurut akun tersebut. Ibu Solo kini disebut sudah kepalang habis kesabarannya.
BACA JUGA:Mahfud MD jadi Cawapres, Cak Imin Tak Khawatir Suara NU Pecah
Ia khawatir harkat dan martabat putra kesayangannya pun akan hancur dipermalukan di masa depan.
"Jadi, pembullyan Ibu Banteng ini dianggap Ibu Solo bukan cuma menghancurkan harkat dan martabat putra kesayangnnya, tapi juga masa depan Ketua RT," imbuhnya.
Pak Lurah Terpancing Emosi
Akun tersebut melanjutkan kembali ceritanya. Kali ini Pak Lurah terpancing emosi dan siap melawan Ibu Banteng.
Di akhir masa jabatannya, Pak Lurah disebut paham nama tetap tak akan dianggap meskipun sudah bisa santai di rumah.
"Kali ini, Pak Lurah gagal menenangkan Ibu Solo. Dan akhirnya, Pak Lurah terpancing buat ngelawan Ibu Banteng. Toh, Pak Lurah paham, habis pensiun dia gak bakal dianggap sama Geng Banteng," kata akun tersebut.
Hal ini senada pernyataan Ketua RT yang meminta Pak Lurah untuk istirahat, tenang dan menikmati hidup di rumah.
"Bapak sudah capek," katanya dulu saat jumpa pers di Solo.
Kendati begitu, power Pak Lurah sebagai pemimpin 'Kelurahan', punya hak kebebasan untuk menentukan pilihannya setelah pensiun nanti.
Akun tersebut mengatakan, kini Pak Lurah lebih dekat dengan seorang yang disebut 'Ayah'.