Tak berhenti di situ, media sosial juga panggung bagi Ibu Banteng untuk memperburuk citra Pak Lurah.
"Parahnya, pembullyan berulang ini bukan cuma di ruang tertutup. Tapi disiarkan lewat medsos, lewat media massa sehingga bisa disaksikan berulang2 oleh seluruh penduduk kelurahan," katanya lagi.
Di akhir-akhir masa jabatannya sebagai pemimpin saat ini, Ibu Banteng acuh tak acuh kepada Pak Lurah.
BACA JUGA:52 Saksi Diperiksa Dalam Kasus Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo oleh Pimpinan KPK
Salah satunya momen ketika Ibu Banteng berencana mempromosikan calon Pak Lurah baru. Ya, dia 'Pak Uban'.
Pak Lurah sekarang bertanya kapan deklarasi Pak Uban sebagai pencalonan baru. Ibu Banteng ngeles dan menjawab tak tahu.
"Eh, pas Pak Lurah pulang kampung, tiba2 Bu Banteng ngumumin Pak Uban. Terpaksa Pak Lurah balik lagi," sambung akun tersebut.
Utang Jasa Pak Lurah
Pak Lurah dari Solo dari awalnya kariernya disebut punya utang jasa kepada Ibu Banteng.
Akun tersebut menyebut seolah Ibu Banteng merasa kurang puas dengan timbal balik Pak Lurah.
"Betul, Pak Lurah utang jasa ke Ibu Banteng. Tapi kan sudah dibayar. Berapa hulubalang, penasehat kelurahan dikasih ke orang2nya Ibu Banteng? Pak Lurah kasih ruang biar bidang2 di Kelurahan diolah sama orang2nya Ibu Banteng. Kurang bayar apa?" kata akun tersebut.
BACA JUGA:Densus 88 Tangkap 2 Tersangka Teroris JAD di Lombok Timur
Ibu Solo pun tahu soal ini. Tapi, kata akun itu, Ibu Solo masih bisa bersabar karena Pak Lurah yang minta.
Tapi olok-olok Ibu Banteng ternyata juga mengarah kepada sang yang saat ini menjabat 'Ketua RT'. Ibu Solo kabarnya mengamuk.
"Sebagai istri, Ibu Solo masih bisa sabar, karena Pak Lurah yg minta. Tapi pas Ibu Banteng ngebully putra Ibu Solo, yang lagi jadi Ketua RT, cukup sudah. Ibu Solo ngamuk gara-gara putra kesayangnnya dikoyo2," kata akun tersebut.
Menurut akun tersebut, ada alasan kuat Ibu Solo sebal kepada Ibu Banteng. Yakni soal masa depan anaknya, Ketua RT.