GAZA, DISWAY.ID-Pasien gagal ginjal sengsara di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa.
RS Syuhada Al Aqsa, satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di bagian tengah Jalur Gaza, telah mencapai kapasitas penuh beberapa hari lalu.
Rumah sakit yang terletak di Deir al-Balah itu telah menerima 2.850 korban luka-luka dan hampir 1.000 jenazah warga Palestina.
BACA JUGA:Bela Palestina, Warga Bahrain Lempari Gedung Kedutaan Israel dengan Bom Molotov
Tenda-tenda medis dan kasur-kasur yang menampung pasien memenuhi ruang di luar gedung.
Pasien tergeletak di lantai rumah sakit, sementara mayat-mayat terus berdatangan ke rumah sakit tersebut.
Al Jazeera melaporkan pada Rabu 25 Oktober 2023, ribuan warga Palestina yang mengungsi menjadikan Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa sebagai tempat berlindung.
Mereka berdesak-desakan di koridor dan ruang tunggu.
BACA JUGA:Inilah Kesaksian Sandera Hamas yang Sempat Ditolak Israel
Banyak pasien dengan penyakit kronis yang sebelumnya dirawat di beberapa rumah sakit di bagian utara Gaza kini berada di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa.
Mereka terpaksa meninggalkan rumah setelah ada perintah evakuasi dari militer Israel. Bagi pasien ginjal, perawatan dialisis (cuci darah) adalah masalah hidup dan mati.
Sebelum serangan terbaru Israel yang hampir berlangsung selama tiga pekan, Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa memiliki 143 pasien yang membutuhkan perawatan dialisis.
BACA JUGA:Hamas Hancurkan Tank Israel di Perbatasan Pasca 13 Masjid di Gaza dan Tepi Barat Hancur Dibom
Kini, jumlah pasien meningkat dua kali lipat menjadi sekitar 300 pasien, termasuk 11 anak-anak.
Dr Iyad Issa Abu Zaher, Kepala Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa mengatakan, jumlah pasien sebanyak itu membuat fasilitas medis kewalahan, karena rumah sakit tersebut hanya memiliki 24 mesin cuci darah.