BACA JUGA:Viral Suami Gerebek Istrinya Selingkuh Saat Ditinggal Kerja, Nada Bicaranya Bergetar
BACA JUGA:Gunawan Dwi Cahyo Kepergok Jalan Bareng Wanita Lain, Okie Agustina Siap Gugat Cerai
Adapun alasan dari Inggris memberikan bantuan ke Israel dengan dalih dalam memberantas teroris yang mengancam negara tersebut hingga dunia.
Meskipun 4 negara Eropa tersebut merupakan bantuan yang sangat besar terhadap perlengkapan persenjataan Israel, namun Amerika merupakan negara dengan nilai bantuan persenjataan terbesar.
Bahkan bantuan yang di gelontorkan oleh Amerika telah di mulai sejak 1946 hingga saat ini.
Bantuan pasokan senjata Amerika ke Israel dari 1946 hingga 2020 mencapai 124 juta dolar Amerika.
BACA JUGA:Sinopsis The Marvels, Ketika Trio Superhero Wanita Bersatu Menyelamatkan Alam Semesta
BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Jabodetabek Terbaru Hari Ini, Kamis 9 November 2023
Sedangkan rencana bantuan pada saat ini yang akan segera diberikan pada Israel oleh Amerika dalan menghadapi Hamas dan menyerbu Gaza mencapai 14.3 miliar dolar Amerika.
Meskipun bantuan yang akan digelontorkan oleh Amerika ke Israel ini mendapatkan perlawanan dari Partai Demokrat, namun Joe Biden selaku Presiden Amerika begitu ngotot untuk memberikan bantuan tersebut.
Adapun paket bantuan tersebut mengalokasikan 4 miliar dolar Amerika untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome dan David’s Sling Israel untuk melawan roket dari Hamas, 3.5 miliar dolar Amerika untuk militernya dan 1.2 miliar dolar Amerika untuk sistem pertahanan Iron Beam.
BACA JUGA:Simak Jadwal dan Cara Pembelian Tiket Golden Disc Awards 2024 di Jakarta, dari VIP sampai Cat 6!
BACA JUGA:Malu MK
Selai itu sebesar 4.4 miliar dolar Amerika lainnya untuk menambah persediaan militer Amerika serta meningkatkan layanan pertahanan, pendidikan dan pelatihan militer yang diberikan kepada Israel oleh Pentagon.
Mereka juga menyisihkan 850 juta dolar Amerika untuk orang-orang Yahudi dipertahanan negara dari persediaan senjata dan amunisi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Udara Amerika hingga 30 September 2026, dan 200 juta Amerika untuk upaya diplomatik yang berkelanjutan.