Malu MK

Malu MK

Ilustrasi Ketua MK Anwar Usman diberhentikan dari jabatannya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

PUTUSAN hakim etik Mahkamah Konstitusi bisa sejuta rasa. Bagi lidah Arif Sahudi rasanya lega. Ia kuasa hukum Almas, pemohon yang dikabulkan MK.

Rasa lega itu karena tidak ditemukan indikasi kolusi maupun benturan kepentingan antara pemohon dan pihak yang diuntungkan oleh putusan itu.

Arif mengikuti sidang putusan mahkamah etik itu secara live. Lewat YouTube. Di rumahnya di Solo. Almas juga mengikuti secara live di rumahnya, rumah ayahnya,  Boyamin Saiman. Boyamin adalah partner Arif di kantor hukum Kartika Law Firm.

Anda sudah tahu: hakim MK Selasa lalu dinyatakan bersalah secara etik. Ketua MK Anwar Usman diberhentikan dari jabatannya. Usman juga tidak boleh ikut mengadili perkara sengketa Pemilu. 

Putusan MK itu sendiri tetap berlaku: Gibran, yang baru  berumur 36 tahun, tetap bisa jadi cawapres karena pernah berpengalaman menjadi kepala daerah (wali kota Solo).

Arif merasa ada dua hal yang dipersoalkan secara hebat di medsos. Pertama, soal Almas tidak tanda tangan di surat permohonan. Kedua, soal permohonan yang pernah ditarik kembali.

Soal yang pertama, Arif sudah menjelaskan duduk persoalannya (Disway 4 November 2023). Yang kedua, Diswaylupa menanyakannya. Untung ada komentator yang mengingatkan. Lalu komentar itu saya copy: saya kirim ke Arif dan ke Boyamin.

BACA JUGA:Kartika MK

Boyamin sendiri masih di Malaysia. Boyamin melakukan pembelaan atas hak-hak BPJS tenaga kerja kita di sana.

Seperti halnya soal tanda tangan, Arif juga heran mengapa soal penarikan permohonan dipersoalkan di medsos. 

Ia memang sempat menarik permohonan itu. Penyebabnya hanya satu: malu!

Itu karena kiriman berkas permohonannya tidak kunjung sampai ke MK. Panitera terus menanyakan ke Arif. Hampir tiap jam. Sampai menjelang hari sidang. 

''Kalau sampai permohonan itu ditolak saya malu. Hanya gara-gara berkas telat. Kok seperti tidak serius,'' katanya. Lebih baik ditarik daripada ditolak.

Setelah penarikan itu Arif bertemu Almas. ''Ternyata Almas tidak mau permohonannya ditarik. Biar saja. Kalah ya sudah,'' ujar Arif menirukan kata-kata kliennya. Almas adalah mahasiswa hukum semester akhir Universitas Surakarta.

Arif pun memeriksa kembali surat kuasa. Ternyata memang tidak ada klausul pengacara boleh melakukan penarikan permohonan. Maka penarikan itu ia batalkan.

Boleh begitu?

''Tidak ada yang dilanggar,'' ujar Arif. ''Semua hakim dan pengacara paham soal seperti itu,'' katanya.

''Kok?''

''Toh sebelum proses peradilan dimulai semua itu masih bisa  diklarifikasi oleh hakim di sidang pertama. Saya dipanggil. Almas juga dipanggil,'' kata Arif.

Maka Arif dan Almas menuju ruang sidang. Yakni ruang 'sidang jarak jauh' di fakultas hukum Universitas 11 Maret Solo. Di sidang itulah para hakim –yang di ruang sidang MK di Jakarta–  menanyakan: yang benar seperti apa. Dicabut atau tidak dicabut.

Arif menjelaskan tidak jadi dicabut. Lalu menceritakan mengapa sempat mengirim surat pencabutan. Lengkap dengan alasannya. Termasuk ''malu'' tadi. 

Di sidang itu Almas juga menegaskan bahwa permohonannya jalan terus.

Dari situlah hakim memulai sidang-sidangnya. Sampai putusan: permohonan diterima sebagian.

Arif dan Almas selalu hadir sidang-sidangnya: di ruang sidang jarak jauh UNS Solo.

Boyamin sendiri ternyata sering ke Malaysia. Ia punya komitmen membela buruh migran. Kakaknya, lulusan pondok NU di Tulungagung, pernah jadi TKI di Malaysia. ''Biaya saya sekolah dari gaji kakak sebagai TKI,'' ujar Boyamin. ''Saatnya saya tidak lupa lanjaran,'' katanya.

BACA JUGA:Raboyamin Gibran

Boyamin juga sering ke Hong Kong. Pernah membuat selter untuk TKI asal Jateng. Di zaman Gubernur Mardiyanto. Saat itu Jateng malu dengan Jatim: TKI-nya kurang terurus.

Bahkan gara-gara TKI Malaysia itu, Boyamin pernah menggugat Presiden Jokowi. Yakni dalam kasus Siti Aisyah. Boyamin menganggap Presiden Jokowi kurang cawe-cawe membela nasib warga negara.

Anda masih ingat: Aisyah, TKI asal Banten yang ditangkap di Malaysia. Dia terancam hukuman mati. Aisyah ditemukan terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam, kakak Presiden Korea Utara Kim Jong-un.

Padahal ini pembunuhan politik yang diskenario intelijen. Kim Jong-un tidak suka pada kakaknya. Harus dibunuh: nabok nyilih tangan. Pinjam tangan orang lain tanpa pemilik tangan tahu kalau lagi dipinjam. 

Siti Asyiah didapati mengarungkan kain-karung ke kepala korban. Lalu ada orang Vietnam yang membunuhnya. Yakni dengan cara mengusapkan cairan ke muka Jong-nam.

Korbannya orang Korea Utara. Pembunuhnya orang Vietnam. Dibantu oleh orang Indonesia. Dilakukan di Malaysia. 

Skenario yang sempurna.

Aisyah mau melakukan itu karena tertipu. Adegan itu dikatakan hanya sebuah prank. Untuk konten YouTube. Aisyah dibayar. Pun yang orang Vietnam.

Pihak yang menyuruh, orang Korea Utara, sudah ditangkap. Tidak cukup bukti. Dipulangkan ke Korea Utara. Tinggal Aisyah dan orang Vietnam yang yang terkena sial.

Boyamin menggugat Presiden Jokowi di Pengadilan Negeri Jakarta selatan. Sidangnya tidak kunjung dimulai. Tergugat selalu tidak datang. 

Tapi di lapangan pemerintah mulai serius. Pemerintah berani membayar pengacara mahal di Malaysia untuk Aisyah.

Secara kebetulan Jokowi dapat durian runtuh: pemerintah Malaysia lagi meminta Indonesia mengirim kapal sitaan milik koruptor di sana. Yakni kapal pesiar mewah yang sedang berlabuh di Benoa, Bali. 

Itulah kapal seharga Rp 4 triliun. Milik Jho Low, pengusaha asal Penang yang jadi hoping Perdana Menteri Najib Razak. 

Mereka melakukan korupsi di BUMN. Korupsi terbesar di dunia.

Saat PM Mahathir Mohamad meminta barang sitaan itu, Jokowi minta pembebasan Aisyah. Dipenuhi. Kapal dikirim ke Malaysia. Aisyah dipulangkan ke Banten. 

Itu menjelang Pemilu 2019. Nama Jokowi pun harum. Aisyah diundang ke istana.

Jaksa Agung Malaysia Tony Thomas mencabut perkara Aisyah. Di sana perkara boleh dicabut biar pun sudah mulai disidangkan.

Boyamin pun mencabut gugatannya di PN Jakarta Selatan.

Boyamin-Arif adalah sama-sama aktivis Islam. Sama-sama penggerak Mega-Bintang. Sama-sama magang di kantor hukum terkenal di Solo: Mugono SH. 

Keduanya juga sama-sama lahir tanggal 20 Juli –hanya tahunnya yang berbeda.

Kemenangan mereka di MK ternyata berkah bagi orang lain. Saat menang dalam perkara ''PK boleh berkali-kali'' dimanfaatkan oleh para koruptor.

Mereka mengajukan PK ke Mahkamah Agung setiap kali menemukan alasan baru.

Kemenangannya di perkara umur Capres/Cawapres dimanfaatkan oleh politisi: Gibran bisa maju jadi cawapres. 

Boyamin tidak mendapatkan apa-apa. Pun sekadar ucapan terima kasih. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 8 November 2023: Luhut Presiden

Udin Salemo
Telat mencabut jadi beneran.

Wilwa
Yang jarang orang tahu bahwa bendera Majapahit adalah Merah Putih. Dan bahwa Majapahit menghabisi Sriwijaya kompetitornya. Sriwijaya kemudian dikuasai para bajak laut setelah Majapahit melemah. Para bajak laut itu ditumpas oleh Zheng Ho. Majapahit juga tidak disukai di tanah Sunda. Konon akibat perang bubat. Ada semacam kemiripan dengan pemerintah saat ini yang tidak populer di Sumatra maupun Jawa bagian Barat. Demikian beberapa komparasi unik yang saya temukan. Memang tidak sama persis terulangnya. Tapi secara garis besar sangat mirip. 

Wilwa
Hayam Wuruk tanpa Gajah Mada ibarat Liu Bei tanpa Zhuge Liang/Kong Ming. Bagi penggemar sejarah Tiga Negara. Oh ya. Untuk Tiongkok, saya membandingkan Qin Shi Huang dengan Mao Ze Dong. Liu Bang dengan Deng Xiao Ping. Awal Dinasti Han. Han Wu Di dengan Xi Jin Ping. Puncak Dinasti Han. Untuk Amerika, saya membandingkan Trump dengan Nero. Akhir kejayaan Romawi. 

Wilwa
History repeats itself. Salah satu hobi saya adalah sejarah. Walau sejarah sering ditulis oleh the winner. Jadi untuk keakuratan sejarah sebelum IT akhir abad 20 adalah sebuah masalah besar. Jokowi dan Luhut. Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Apalagi? Sukarno. Dyah Wijaya pendiri Majapahit. Suharto. Ken Arok. Baik Hayam Wuruk maupun Dyah Wijaya mengundurkan diri dari kekuasaan tidak seperti raja-raja jaman dulu. Mereka menyerahkan takhta kepada penerusnya ketika masih sehat dan mengasingkan diri sebagai pertapa meninggalkan keduniawian sebagaimana kebiasaan Hindu. Untuk moksa. Dalam kasus Dyah Wijaya/Sukarno, beliau mewariskan takhta kepada putrinya tapi sang putri tidak bisa langsung berkuasa. Perlu proses berliku. Pun dalam kasus Dyah Wijaya/Jokowi. Terjadi perang regreg atau bertahap memperebutkan kekuasaan. Yang menyebabkan Majapahit melemah. Terpecahbelah. Apakah ini akan terulang? Only time will tell. 

Jokosp Sp
Yo Om@Udin setuju, mana kuat dan perkasa uang kita la nilai tukarnya begitu rendahnya. Ngibaratkan punya sekarung uang ratusan ribu, kelihatan banyaknya di sini. Eh ditukarkan ke ringgit, ke dolar singapur, ke yen Jepang, ke dolar Australia, atau ke dolar Amerika ya keok blas. Lah sekarung jadi sak dompet, jal kepriye. Aku pernah mimpi jadi pengusaha yang beli mesinnya di Singapura pakai dolar, tapi ya hitungan mbayar kreditnya ber karung-karung uang ratusan ribu rupiah karena satu dolar = Rp 14,300 waktu itu. Ya gag jadi karena pendapatanku pakai rupiah. Tekor habis.

Udin Salemo
@ko Liam Then. Untuk komentar kemaren. Bagaimana bisa nilai tukar uang rupiah ke dolar bisa dilihat hanya sebagai PERSEPSI? Bagaimana bisa untuk barang yang sama (US dolar) orang membayar dengan harga berbeda, itu disebutkan persepsi? 1 rupiah = 0.000064 US dolar 1 Ringgit = 0.22 US dolar 1 Dolar Singapura = 0.74 US dolar Inikah yang disebut perkasa? Anak SD saja mungkin akan menyebut ini bukan perkasa, tapi DIPERKOSA. Waduh, perut saya melilit karena kosong belum sarapan. Tak mungkin otak saya punya persepsi perut masih kenyang karena sudah makan kemaren sore. Jangan dianggap serius, ya, ko LT. Em ka aja bisa becanda bikin keputusan yang bukan wewenangnya. Pamanku diberhentikan. Aku nelongso. Teganya dikau ketua emka emka. Saatnya bikin sarapan. Kopi gula aren shacetan+creamer+madu. Airnya direbus pakai pandan wangi. Roti srikaya pagi ini terasa beda dibanding hari-hari sebelumnya. Cak Mul, monitor komendan.

Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi: Mate Ningde (Sel,07-11-2023) 
#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] 
#1.ACEP YULIUS HAMDANI (1;115)★ [1;0] 
#2.Agus Suryonegoro III (7;400)★ [2;3] 
#3.Agus Tejo (1;8) [1;0] 
#4.ahmad faqih (2;74)★ [1;1] 
#5.Akem SNJ (2;208)
#6.alasroban (2;6) 
#7.Amat K. (12;173)★ [1;10] 
#8.Atho^illah (5;108)★ [5;1] 
#9.Azza Lutfi (1;11) [0;1] 
#10.bitrik sulaiman (1;1)
#11.DeniK (1;26)★
#12.didik sudjarwo (1;11)
#13.doni wj (1;4) 
#14.Echa Yeni (1;12) 
#15.eko enriko (1;127)★
#16.Em Ha (1;45)★
#17.Er Gham (3;34) [1;0] 
#18.Everyday Mandarin (2;333) [4;0] 
#19.Fauzan Samsuri (1;64)★
#20.Fiona Handoko (1;87)★ [12;0] 
#21.Gianto Kwee (3;58)★ [2;2] 
#22.Gregorius Indiarto (5;225)★★⭐️ [1;0] 
#23.Guslurah (2;2) 
#24.Handoko Luwanto (2;242)★
#25.Hari Purwanto (5;181) [0;4] 
#26.heru santoso (1;73) 
#27.hoki wjy (5;218) [0;3] 
#28.Iklilah Niswah (1;9) 
#29.imau compo (10;151) [2;6] 
#30.Jimmy Marta (3;82) [1;2] 
#31.Jo Neca (8;174)★★⭐️ [0;7] 
#32.Johannes Kitono (1;210) 
#33.Jokosp Sp (4;235)★ [5;2] 
#34.Juve Zhang (19;1570)★★⭐️⚽️ [19;0] 
#35.Komentator Spesialis (2;97) [2;1] 
#36.Lagarenze 1301 (15;458)★★⭐️⏰ [6;2] 
#37.Leong Putu (16;213) [7;4] 
#38.Liam Then (22;1944)✒️⚾️ [4;14] 
#39.Lukman Nugroho (1;73)
#40.M.Zainal Arifin (3;10) [1;0]

Em Ha
SAYA juga punya pengalaman masuk RS di Singapura, National University Hospital di tahun 2003. Bukan dalam rangka berobat atau jenguk pejabat. Mr Liem (bukan PM) yang panggil, cokang (kerja) angkat segala jenis peralatan komputer yang dilelang, CPU, Monitor (masih jenis CRT, besar dan berat), printer, laptop, kadang ada meja, kursi dan peralatan lainnya. Turunkan dari lantai atas ke bawah di area loading/unloading. Susun semua barang diatas palet, bantu Uncle Yo (transportir dan pengurus barang masuk pelabuhan) wraping pakai plastik, dorong palet masuk lori. Bilamana lori sudah penuh, masih ada tersisa sedikit ruang di bagian belakang untuk duduk. Dengan lori bak terbika saya nikmati indahnya gemerlap lampu gedung pencakar langit di tengah kota singa. Uncle Yo antar kami pulang ke penginapan Cek Harun di Dunlop Street. Ruko dua lantai, lantai atas penginapan, lantai bawah kedai kopi. Penat cokang, urusan perut kadang saya jalan kaki berkain sarung menuju Jln Pisang dekat Masjid Sulthan, makan masakan melayu Hjh Maimunah. Perut kenyang, jalan pulang telusuri Victoria Street mampir di Bugis Junction sekedar melihat air mancur menari. Mengingat masa itu, 20 tahun lalu, memang nasib... 

Juve Zhang
Edisi dukung pak Uban setelah ke Jakarta hitam lagi edisi dukung mas wali .wkwkkw

MULIYANTO KRISTA
@pak Mirza : niku boso Suroboyone "*ng*ra*as" pak. ... wkwkwkwkwk......

Mirza Mirwan
Cak Mul Rungkut dan Bung Putu Darjo mungkin menyebut Pak DI......nganu...., kira-kira istilahnya "very greedy eater", gitu. Lha priye, jal. Baru saja makan paha kambing, eh belum sampai 2 jam makan lagi sepiring nasi goreng. Eh, irisan daging panggangnya malah ngambil lebih banyak karena daging sapi Jepang, wagyu, yang mentahnya saja -- kalau grade 5 --harganya bisa 5-8 kali lipat daging sapi NTT, Ustrali atau Brazil. "Kapan lagi," tulis Pak DI. Urik, ya? Teman saya di Bukit Timah suka mengajak kami makan wagyu (yakiniku atau shabu-shabu), tapi saya dan putri saya tetap jaim, meski memang lezat. Jangan mengambil lebih banyak dari keluarga yang mengajak. Ora ilok, kata nenek.

Riyono ,SKP
Ini sih Abah sengaja memancing komentar para perusuh.Ngiming-imingi. Khususan Pak Pry,biar jeda sejenak dari kesibukan menulis bukunya. Untuk melampiaskan di kolom komentar dengan kata-kata mutiaranya. Ingatase Abah yang banyak duit,lihat wagyu ,mumpung gratisan,ambil banyak. Bukan Wagyu lagi namanya. Tapi,... Jyaaan Wagu tenan... 

Agus Suryonegoro III
DAGING Wagyu memang enak. Apalagi kalau "gratisan". Bukan pelit. "Saya pun ambil wagyunya agak banyak. Maksud saya agar beliau kebagian sedikit saja". ### Kan pak Luhut masih proses penyembuhan. Itu alasan logisnya.. Alasan emosionalnya lain lagi..

Agus Suryonegoro III
WAGYU adalah salah satu ras sapi dari Jepang, yang termasuk "daging sehat". Hal itu antara lain karena lemak tak jenuhnya lebih banyak dibanding daging sapi ras lain. Selain itu kandungan Omega 3 dan Omega 5 nya juga lebih tinggi dibanding daging sapi lain. ### Jadi memang Wagyu minimal punya "3s", yaitu: 1). Lebih sehat. 2). Lebih enak. 3). Lebih mahal..

Kang Sabarikhlas
Maaf saya ndak komen lagi puasa, ini cuma mau 'nanya'... saya boleh minta duriannya Bah?..ups..eh anu salah mangsudnya saya mau nanya "Abah kok ndak bosen duren, apa ndak kepingin Semangka ta"….. 

Kang Sabarikhlas
anu..tolong ditambahkan Pepaya, saya 'kadung' suka nelan biji pepaya...

ACEP YULIUS HAMDANI
Alhamdulillah setelah refrest hampir 100 x, akhirnya bisa masuk, layaknya orang tua yang sudah berusaha dengan perjuangan hidup, tapi tidak bisa masuk-masuk, entahlah... Saya bukan nyindir Cawapres yang sudah siapkan SKCK tapi tidak dipanggil-panggil, atau siapapun tapi masuk kolom komen yang sangat sulit yang memerlukan perjuangan yang begitu berat. Kalau ingat Opung LBP ini, termasuk manusia yang diberi anugrah yang luar biasa, dengan kemampuannya untuk memanajemen diri dan Negara yang begitu hebat, saking hebatnya walau berobat diluar negeri dokternya tetap dalam negeri dan biaya dalam negeri sepertinya. Kita patut contoh Opung LBP ini, rasa Nasionalisnya yang luar biasa, dengan berobat di RS singapura beliau memberikan kesepatan kepada anak negeri yang cerdas untuk berbakti kepada negaranya, dengan mengobati Pejabat Negara sekelas Opung. Dan yang masih tidak bisa tidur adalah Direktur BPJS, bagaiamana cara membayar biaya berobat Opung LBP di Singapura karena mungkin BPJS belum kerjasama dengan Puskesmas di Singapura sehingga rujukan untuk opname belum bisa diterbitkan, karena kalau di dalam Negeri kalau tidak ada rujukan, maka pasien tidak bisa di cover oleh BPJS. Balik maning judul " Luhut Presiden", mari kita telaah, jadi Luhut itu Presiden atau Presiden itu pak Luhut, nah bingungkan, udah ndak usah dipikirkan, yang tau makna sebenarnya hanyalah Abah...

Gregorius Indiarto
Daging wagyu? Kapan lagi. Gratis! Meiling menunggu di parkiran. Saatnya makan durian. Gratis lagi! Gek kuwi mlebu weteng kabeh, kok kamot!? Wagyu dan Durian dengan rasa yang sama, rasa KARI. KARI ngemplok, ora usah mbayar. Met pagi, salam sehat dan bahagia.

Riyono ,SKP
Seperti di Jakarta,Sawah ,besar pula. Tapi di mana sawahnya? Dan nama daerah lain macam Kebon Nanas,Kebon Kacang dll. Mungkin yang masih banyak ,buaya. Buaya darat. Kalau yang ini sih,di luar daerah Rawa Buaya, Cengkareng juga banyak. Kalau yang mengetik komen ini jelas bukan. Kalau saya bukan Bu Aya tapi Pak Aya. Bapaknya Aya. #Maafkan sahaya wahai para warga dan aparat Rawa Buaya.

Agus Suryonegoro III
"DULUNYA istana Singapura di sebelah masjid itu. Boleh dikata inilah KOTA BISNIS pertama Singapura di masa lamu. Sebelum belakangan bergeser ke Orchad Road", begitu tulis Abah. Bagi manteman perusuh yang belum pernah ke Singapore, saya infokan ya, bahwa: 1). Di Singapore tidak boleh melakukan bisnis di daerah yang peruntukannya "bukan" untuk bisnis. Jadi beda dengan di kita, yang kalau rumahnya di pinggir jalan rame, sebagian besar akhirnya dijadikan tempat usaha. 2). Karena itu, kalau orang tanya tentang daerah bisnis di Singapore, tempatnya ya itu-itu aja. Kalau yang baru: ya Orchard Road, seperti ditulis Abah. Kalau yang lama: gak banyak. Paling yang sering disebut ya: Kampung Arab, Kampung China (China Town), Bugis, Mustafa Center.. ### Bangga, selain Kampung Arab dan Kampung China, masih ada "wakil kampung" dari Indonesia: "Kampung Bugis" sebagai "nama". Meski kampungnya sebenarnya sudah menjadi pertokoan..

Rodrygo Goes
Net foreign sell all market (37,23 T/ time frame 3 bulan), perkiraan sejak Q3 th 2023, sumber RTI Business. Di data saya ada yang nyangkut itu di AGRO, 900 Miliar. Tidak jelas siapa yang nyangkut. Tapi di RTI di catat foreign, dengan time frame 5 tahun.

Agus Suryonegoro III
APAKAH masih ada Kampung Madura di Singapura.., mungkin ada pertanyaan terbersit seperti itu..? Pertanyaan yang wajar, karena di banyak kota di Sumatra, ada yang masih punya Kampung Madura.. Dari google map dan setahu saya, tidak ada lagi :kampung Madura". Orang Madura yang jadi warga negara Singapore sekarang umumnya tinggal di apartemen milik Pemerintah, yang di sana keseimbangan kepemilikan "antar suku" diatur pemerintah: China, India, Melayu.. Atau kalau yang mampu ya tinggal di apartemen swasta, yang juga diatur keseimbangan kepemilikannya. Tidak boleh eksklusif.. Namun demikian, orang Madura yang belum beruntung, tinggalnya ya di Kampung Lorong Buangkok. Kampung seluas sekitar 2 hektar, terletak sekitar 10 kilometer dari pusat kota. Di sinilah kampung tempat orang Melayu, termasuk Madura tinggal. Dan juga beberapa orang yang sebenarnya "non Melayu", misalnya orang India, Pakistan dan China, tetapi yang kurang mampu. Ciri khas Singapore yang modern di sini tidak ada. Yang ada adalah suasana seperti di Indonesia. Rumah maupun suasananya. Termasuk masih ada ayam yang berkeliaran di halaman dan di jalan. Ada sangkar burung di depan rumah. Ada pohon mangga, jambu, pepaya, mangga, pisang.. ### Uniknya, di sini, orang yang kerjanya hanya jadi marbot di Masjid juga masih ada.

Agus Suryonegoro III
@Pak Rindra Kadang juga masalah kompetensi dan kecerdasan sang wartawan. Bahkan di TV sering kita lihat: 1). Saat narasumber sedang menjekaskan sesuatu, sang wartawan sibuk lihat catatan.. 2). Saat sang narasumber selesai menjelaskan, sang wartawan mengajukan pertanyaan kedua. Padahal pertanyaan itu baru saja dijelaskan panjang lebar dan detil oleh narasumber..

Lagarenze 1301
Gara-gara berita "Anwar Usman Dipecat Dengan Tidak Hormat..." yang dimuat Disway.id pada Selasa (7/11/2023) pukul 18.43 WIB, saya menyempatkan diri membuka UU Pers, Kode Etik Jurnalistik, beberapa ketentuan Dewan Pers, dan tentunya Pedoman Media Cyber. Berita yang keliru itu sebenarnya sudah dikritik oleh Pak Mirza Mirwan pada Selasa malam. Berita yang sama tetap tayang, bahkan jadi Headline, pada Rabu pagi. Bli Leong Putu pun mengusulkan agar berita itu dicabut disertai permintaan maaf. Apakah berita yang salah atau keliru serta merta bisa dicabut? Dari Pedoman Media Cyber (di Disway.id disebut Pedoman Pemberitaan, ada di bagian paling bawah) ditegaskan: berita yang sudah dipublikasikan tidak dapat dicabut karena alasan penyensoran dari pihak luar redaksi. Kecuali terkait masalah SARA, kesusilaan, masa depan anak, pengalaman traumatik korban. Atau berdasarkan pertimbangan khusus lain yang ditetapkan Dewan Pers. (Maksudnya, untuk mencabut berita di luar pengecualian di atas, harus ada perintah Dewan Pers. Misalnya ada yang berperkara karena suatu berita dan Dewan Pers memerintahkan berita tsb dicabut). Jadi, harus bagaimana dengan berita "Anwar Usman Dipecat Dengan Tidak Hormat.." itu? Menurut saya berita tersebut tidak dicabut, tapi dibuatkan ralat. Saya juga tidak melihat ada unsur kesengajaan atau niat buruk dari pemuatan berita tersebut. Dan akan lebih elok jika pada ralat tersebut juga disertai permintaan maaf. *lanjut ke komen di bawah

doni wj
Wah bah, saya malah jadi ingat gurauan zaman SMA.. "Itu perut apa karung??!" "Bukan perut. Itu karung dikasih mulut!!"

Juve Zhang
Ini jelas turis kelas Sultan. Naik taksi di sana mahal sekali. Apalgi borong seharian. Supirnya pasti tahu ini ada di daftar Forbes ni.400 an wkwkwkkww

Agus Suryonegoro III
DUA bulan lalu, saya jalan-jalan di Singapura bersama istri selama 3 hari. Untuk pergi ke sana kemari, sengaja, saya tidak mengandalkan MRT, tapi naik Gojek/Gocar, dengan aplikasi Gojek yang biasa saya pakai di Indonesia, yang ternyata aktif dan berfungsi. Hanya saja bayarnya tidak bisa pakai Gopay maupun LinkAja. Jadi bisa pakai tunai, dan tarifnya dalam dollar Singapore. Di hari terakhir, saya "borong" Gocarnya, dengan perjanjian dan tarif khusus. Maka sehari itu saya minta diantar, "tour khusus" yang pasti tidak ada di paket tour umum, yaitu: 1). Minta diantar ke semua lokasi perguruan tinggi terkenal yang ada di Singapore. Di sana saya foto-foto. Tuk "doa" ke anak cucu, agar mereka semua suka belajar dan bercita-cita tinggi. 2). Minta diantar ke perumahan-perumahan mewah, perumahan sederhana tuk orang kebanyakan, dan ke kampung-kampung tradisional "yang masih ada". 3). Ke berbagai lokasi unik lainnya.. ### Sesekali jiwa wartawannya masih muncul..

Alvito Wildani
Sakit pun beliau tetap memikirkan bagaimana proses proyek untuk perkembangan Indonesia, sosok Pak Luhut ini begitu mementingkan kemaslahatan bersama ketimbang maslahat dirinya sendiri. Turut bangga memiliki seorang Menko Marvest seperti beliau, senang pula ia juga telah kembali pulih dari sakitnya. Semoga beliau selalu sehat abah juga.

Rindra
Akhirnya mampir singapura n jenguk Opung hahahaha salut Pak Dahlan...ciamso. Dah Alhamdulillah Opung sudah sembuh... Sudah kuat tempeleng orang kalau mau wkwkwkw...

AnalisAsalAsalan
BPJS itu apa, ya? BPJS adalah gotong-royong. Yang bayar masih sehat membantu yang bayar dan sakit. Mau cepat sembuh? Jangan pakai BPJS. Mau sembuh? Bisa pakai BPJS. Perbedaannya nyata, yaitu kata 'cepat'. Tanpa BPJS, operasi bisa langsung dalam hitungan hari. Dengan BPJS, antrian operasi bisa dalam hitungan minggu, bulan, atau Wallaahu a'lam. Oleh karena itu harus aktif bertanya kapan jadwal operasi. Mengapa seperti itu? Seperti biasa, hanya masalah uang. Operasi tanpa BPJS bisa mengeluarkan biaya Rp125jt, dengan BPJS tanpa mengeluarkan biaya sehingga jumlah antriannya tidak kita ketahui. Masalahnya ada di transparansi antrian. Ini yang harus diperbaiki BPJS. Jangan sampai seperti menunggu dalam ketidakpastian. Sama juga dengan ungkapan cinta seorang cowok kepada gadis pujaannya, tetapi gadis itu ga memberi jawaban. Dan, cowoknya tetap saja menunggu. Nasiiib nasiiib. Hahahahaha.

Jimmy Marta
Sedikit berbagi jadi pasien dokter spesialis pakai bpjs. Di rumah sakit rujukan terbesar provinsi. RSUP pendidikan tipe B. Ke spesialis bedah, sub spesialis bedah digestif. Dua kali senin datang hendak ketemu langsung dg sang dokter spesialis, namun hanya dilayani asisten. Walau sang asisten selalu konsul dg atasan, tp tentu tetap terasa beda. Ini kasus rujukan. Perhatian dan penanganan lebih serius sangat dibutuhkan pasien. Dilayani asisten dg alasan sang spesialis lg mengawasi ujian, prioritas serasa kurang tepat. Mengobati yg sakit atau mengawasi yg sehat. Melayani pasien yg dibayar bpjs atau ujian yg dibayar calon dokter spesialis. Jika mengingat jadwal pak dokter yg ketat- melayani juga di dua RS swasta lain- kita makin prihatin. Bgmn perhatiannya ke setiap pasien. Sebesar apa ketelitiannya tentang penyakit orang per orang. 

Leong Putu
Gelarnya disempurnakan saja, dari Prof DI (HC) menjadi : Prof DI (HC) FOC. *HC >>Hasil Cuan *FOC >> Free Of Charge Nang Singapur mangan duren/ Nang rumah sakit disugui wa giyu/ Maaf ini hanya sekedar komen/ Komen remeh ojo diguyu (*jangan ditertawai)/

Jimmy Marta
Opung Luhut ini tipe manusia suka kerja. Kerja membuatnya sehat. Sehat nya karena kerja. Rasanya tidak meleset jk semboyan kerja kerja kerja itu idenya Luhut juga. Dugaan saya. Sehat selalu opung. Ini sudah banyak yg menanti anda. Kerja kerja kerja...

Mahmud Al Mustasyar
"Waktu Bapak presiden ke sini saya belum bisa berjalan". "Hari ini saya sudah bisa berjalan 1 km". kata LBP. "Perkembangan tiga hari terakhir seperti sebuah lompatan". kata Paulina. Sepertinya sewaktu Pak presiden mengunjungi LBP, beliau memberikan sugesti dan info yg dpt memicu semangat LBP yg luar biasa utk segera pulih kembali. Diantara sugesti dan info tsb mungkin dpt meningkatkan keinginan beliau utk segera pulih dan dpt menyaksikan secara langsung pelantikan sang menantu menjadi sesuatu, yg sangat beliau dambakan. Barang kalee aja !!!

siswondo sadig
Kalo menganalisa tulisan abah hari ini..kelihatanya p Luhut dan abah se frekuensi mendukung salah satu capres...indikatornya apa... 1. Ditangan orang madura sawit harus beres ...menurut survey masalah penegakan hukum yg nilainya paling bawah dibanding masalah ekonomi..infrastruktur dll 2.kalo mau duduk harus mengandalkan otot paha bukan mengandalkan tebalnya pantat artinya apa...anda pasti sudah tahu....

Asep Sumpena
Ah Pak DI curang. Tidak cerita sakitnya Opung (ta boleh ya?) Tidak cerita politiknya Opung (ta boleh juga ya?)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 304

  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Agus Suryonegoro III
      Agus Suryonegoro III
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Nimas
    Nimas
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Nimas
      Nimas
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • imau compo
      imau compo
  • Er Gham
    Er Gham
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Riyono ,SKP
    Riyono ,SKP
    • Sumartan
      Sumartan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • yafni alris -husin
      yafni alris -husin
    • Liam Then
      Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Sumartan
      Sumartan
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Sumartan
    Sumartan
  • yea aina
    yea aina
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Amat K.
    Amat K.
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Rodrygo Goes
    Rodrygo Goes
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Ulik Kopi
    Ulik Kopi
  • DeniK
    DeniK
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Rodrygo Goes
      Rodrygo Goes
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Agus Suryonegoro III
      Agus Suryonegoro III
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Agus Suryonegoro III
      Agus Suryonegoro III
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Agus Suryonegoro III
      Agus Suryonegoro III
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • yea aina
    yea aina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Agus Suryonegoro III
      Agus Suryonegoro III
    • yea aina
      yea aina
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
  • Alex Ping
    Alex Ping
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
    • DeniK
      DeniK
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
    • Liam Then
      Liam Then
  • Fa Za
    Fa Za
  • KEY
    KEY
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
    • Rindra
      Rindra
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Alex Ping
    Alex Ping
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Sumartan
      Sumartan
  • Riyono ,SKP
    Riyono ,SKP
    • Amat K.
      Amat K.
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Amat K.
      Amat K.
  • Amat K.
    Amat K.
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Rindra
      Rindra
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Rindra
    Rindra
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Amat K.
      Amat K.
    • Beny Arifin
      Beny Arifin
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Rindra
      Rindra
  • Riyono ,SKP
    Riyono ,SKP
    • Rindra
      Rindra
    • Amat K.
      Amat K.
    • Sumartan
      Sumartan
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Amat K.
      Amat K.
  • Rodrygo Goes
    Rodrygo Goes
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Amat K.
      Amat K.
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • yea aina
    yea aina
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • yea aina
      yea aina
    • Agus Suryonegoro III
      Agus Suryonegoro III
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Rindra
      Rindra
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Alex Ping
      Alex Ping
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • dabudiarto71
    dabudiarto71
  • Em Ha
    Em Ha
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Ulik Kopi
      Ulik Kopi
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Rindra
      Rindra
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Alex Ping
      Alex Ping
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Agus Suryonegoro III
      Agus Suryonegoro III
    • imau compo
      imau compo
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • yea aina
      yea aina
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • KEY
      KEY
    • imau compo
      imau compo
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • mamat
      mamat
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Agus Tejo
    Agus Tejo
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • rid kc
    rid kc
    • Amat K.
      Amat K.
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • nur cahyono
    nur cahyono
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • alasroban
    alasroban
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
    • Agus Suryonegoro III
      Agus Suryonegoro III
  • Pedro Patran
    Pedro Patran
  • Guslurah
    Guslurah
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Nimas
      Nimas
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Udin Salemo
      Udin Salemo