Pertama, pendidikan politik bagi pimpinan, anggota, dan simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat.
Kedua, mengkaji secara kritis visi, misi, dan program Capres-Cawapres.
BACA JUGA: Zulhas Beberkan Hasil Rapat TKN Prabowo-Gibran
BACA JUGA: KPK Tetapkan Wamenkumham Eddy Hiariej Sebagai Tersangka Gratifikasi
Ketiga, menitipkan aspirasi Muhammadiyah kepada para capres-cawapres.
Tujuan diselenggarakannya Dialog Publik tersebut oleh PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan adalah untuk pendidikan politik bagi pimpinan, anggota, dan simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat umum.
Serta mengkaji secara kritis visi, misi, dan program capres dan cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024 nanti.
Abdul Mu'ti menambahkan, bahwa tujuan yang adalah Muhammadiyah menitipkan aspirasi kepada ketiga Capres dan Cawapres tersebut.
Setelah undangan dikirim pada, 9 November 2023 saat ini PP Muhammadiyah pada tahap menunggu konfirmasi dari Paslon ketiga yang akan berlaga di Pemilu 2024 mendatang.
BACA JUGA: Dugaan Bocornya RPH MK soal Usia Capres-Cawapres Dilaporkan ke Bareskrim
BACA JUGA: Jokowi Akan Bahas Gaza di Riyadh Sebelum Bertemu Joe Biden di Washington
Terkait pergurus PP Muhammadiyah untuk maju pada kontestasi politik 2024, Abdul Mu'ti menambahkan bahwa pengurus tak mesti mundur dari keanggotaannya di PP Muhammadiyah.
“Muhammadiyah memberi kelonggaran, misalnya kalau ada pengurus atau pimpinan ingin nyaleg dulu harus mundur, sekarang tidak perlu lagi mundur dari keanggotaan,” kata Abdul Mu'ti .
Abdul Mu'ti bahkan menyebutkan aturan ini berlaku baik untuk pengurus di tingkat wilayah hingga tingkat pusat. Pengurus.
“Hanya perlu nonaktif selama masa kampanye berlangsung,” tegasnya.
“Jadi mereka yang menjadi pemimpin itu tidak perlu mundur, hanya nonaktif saja selama jangka waktu tertentu selama kampanye mereka,” kata dia.