Jokowi Akan Bahas Gaza di Riyadh Sebelum Bertemu Joe Biden di Washington

JAKARTA, DISWAY.ID- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi, Jumat besok, 10 November 2023.

Presiden Jokowi akan membahas konflik Israel dan Hamas Palestina di Gaza dalam KTT OKI sebelum bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington DC, Amerika Serikat.

" Iya betul, Presiden direncanakan akan hadir pada KTT Luar Biasa OKI untuk bahas Gaza," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam keterangan di Jakarta, Rabu kemarin, 9 November 2023.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Sambut Presiden Jokowi di HUT ke-59 Partai Golkar

BACA JUGA:Ganjar Hadiri Undangan Makan Siang Presiden Jokowi, Satu Meja dengan Anies dan Prabowo di Istana Negara

Sementara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataannya, Selasa kemarin, menyatakan bahwa KTT negara-negara Arab akan diadakan di Riyadh pada hari Sabtu pada 11 November 2023 dan dilanjutkan para pemimpin OKI akan bertemu pada hari Minggu pada 12 Novembee 2023.

Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sebelum bertolak ke Amereka Serikat.

Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat pada keesokan hari, Senin 13 November 2023.

Ari Dwipayana menginformasikan bahwa Presiden Jokowi ke Amerika Serikat atas undangan Presiden Biden.

" Ya, memang Presiden Joe Biden mengundang Presiden Jokowi untuk kunjungi Washington DC, 13 November 2023. Undangan ini sudah disampaikan beberapa bulan yang lalu," kata Dwipayana.

BACA JUGA:Anies Diundang Makan Siang Presiden Jokowi di Istana Negara, Jubir: Semua Capres Diundang

BACA JUGA:Presiden Jokowi dan Kaesang Pangarep Hadiri Rapimnas Samawi

Namun Ari Dwipayana tidak menjelaskan poin-poin yang akan ditekankan Presiden Jokowi dalam KTT OKI nanti, maupun hal-hal yang akan dibahas Presiden Widodo dengan Joe Biden di Washington. 

" Keterangan resmi pada saatnya akan disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi,” kata Ari Dwipayana .

Sumber: