Penulis tafsir Al-Misbah itu melanjutkan pengakuan bos perusahaan yang disebut punya produk yang mirip dengan produk Amerika.
Sang bos mengklaim jika perusahaannya sama sekali tidak pernah memberi dukungan kepada Israel.
"Apa saya juga harus diboikot?" tambah Quraish Shihab menirukan keluhan bos perusahaan itu.
BACA JUGA:Wapres Imbau Umat Muslim Hati-Hati Sikapi Fatwa MUI Soal Boikot Produk Israel
Alumnus Universitas Al Azhar Mesir itu berpendapat, dari daftar produk yang beredar luas di media sosial, ada beberapa produk yang diduga pro Israel seharusnya tidak perlu diboikot.
"Nah, pada dasarnya kita harus memboikot yang jelas-jelas membantu Israel.
"Yang tidak, kita harus berhitung dong; apakah dia lebih rugi atau kita lebih rugi?" katanya.
Quraish Shihab menyebut, pemboikotan produk pro Israel mestinya diserahkan kepada ahlinya.
Dengan begitu, kata dia, produk mana saja yang benar-benar pro Israel.
"Yang penting ada memang produk-produk yang di situ sudah jelas mendukung Israel," tegasnya.
BACA JUGA:Sejarah Burger King di Indonesia yang Diboikot Gegara Dukung Tentara Israel
Meski begitu, Quraish Shihab mendukung adanya boikot produk Israel maupun yang pro Israel.
Sebab, katanya, ada banyak produk Israel yang jelas perlu diboikot.
"Tetapi boikot itu perlu dan banyak yang perlu diboikot. Hanya saja kita perlu teliti, apakah (produk) ini tidak (perlu diboikot)," terangnya lagi.
Quraish Shihab menegaskan, perusahaan yang merilis produk pro Israel harus melihat banyak korban warga sipil Palestina di Gaza tewas.
Berdasarkan laporan terbaru, jumlah warga sipil Palestian yang meninggal dunia dibunuh Israel telah mencapai 12.000 korban.