Dari sana, Dito memberi tantangan pada DBL Indonesia untuk menggelar liga basket pelajar di Indonesia Arena.
Di luar soal itu, Dito memang sebelumnya ingin agar anak-anak peserta DBL bisa merasakan bagaimana bertanding di venue kelas dunia seperti Indonesia Arena. Hal itu sempat ia ucapkan saat membuka musim baru Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 di Kantor Kemenpora, 15 Juli 2023.
Tantangan itu pun dijawab DBL Indonesia. Final DBL Jakarta diputuskan digelar di Indonesia Arena.
Antusiasme masyarakat yang begitu tinggi sebenarnya terlihat sejak awal. Ketika penjualan tiket dilakukan presale lewat marketplace, Lazada.
Saat itu banyak kategori tiket yang langsung sold out. Padahal ketika itu belum diketahui tim mana yang akan bertanding di Final DBL Jakarta. Sebab saat itu kompetisi DBL di Jakarta masih babak Championship Series.
Setelah babak Championship Series berakhir baru diketahui siapa tim finalis yang berkesempatan membuat sejarah, berlaga di Indonesia Arena. Tim finalis itu adalah tim basket putri SMA Jubilee yang menghadapi SMAN 70 Jakarta. Sementara di sektor putra, tim basket SMA Bukit Sion melawan SMA Jubilee.
BACA JUGA:Final DBL Seri Jakarta Digelar di Indonesia Arena, Satu-satunya Setelah Piala Dunia FIBA
Founder DBL Indonesia Azrul Ananda mengatakan, ketika awal digelar pada 2004 tidak banyak orang percaya bahwa kompetisi basket SMA bisa menjadi heboh.
"Kami akhirnya bisa membuktikan. Malam ini kita semua menjadi saksi bagaimana Final DBL Jakarta di Indonesia Arena bisa digelar dengan heboh. Lebih dari 12 ribu penonton hadir. Tantangan Pak Menpora sudah kami jawab. Apa tantangan berikutnya buat kami?" ujar Azrul sembari bercanda pada Menpora.
Dito sendiri mengaku bangga dengan gelaran Final DBL Jakarta di Indonesia Arena. Menurutnya, animo masyarakat dan antusiasme para partisipan di DBL Jakarta ini menjadi salah satu faktor meningkatnya kualitas olahraga basket di Indonesia.
“Selamat buat adik-adik yang berhasil masuk Final DBL Jakarta. Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya untuk DBL Indonesia,” kata Dito.
Ia berharap kompetisi DBL bisa menjadi sarana untuk mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia.
"Kalau ditanya tantangan berikutnya untuk DBL apa? Ya, harus bisa lebih membawa lebih banyak anak-anak Indonesia untuk merasakan bermain dan tampil di sini (Indonesia Arena)," kata Dito. Dengan begitu, lanjut Dito, anak-anak di Indonesia bisa merasakan mimpi yang sama.(*)