Dengan penderitaannya Bakeer dipenjara delapan tahun enam bulan oleh kepolisian Israel.
Masa-masa di Tahanan
Marah Bakeer menceritakan kelamnya selama menjadi tahanan Palestina di penjara Damon, Israel Utara.
"Banyak sekali masa-masa sulit selama saya di tahan, tapi sama seperti orang lain yang menjalani hidupnya, masa-masa itu berlalu.
BACA JUGA:200 Truk Bantuan Masuk ke Gaza, Warga Kembali Berjualan
"Di penjara itu sangat sulit karena aku masih muda [ketika pertama kali dipenjara] dan saya membutuhkan kasih sayang dan sosok ibu serta dukungan keluarga.
"Memang banyak teman-teman tahanan yang merawat dan membantu saya, tapi tidak sebanding dengan kasih sayang seorang ibu," terangnya.
Dipindahkan saat Serangan 7 Oktober
Di Damon, Marah Bakeer ditahan bersama para tahanan anak dan perempuan lainnya.
Namun saat serangan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu, Bakeer dan tahanan lain dipindahkan ke Jalame di sel isolasi.
Selama di tahanan tersebut Marah Bakeer dipisahkan dengan para sanderaan lainnya.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas Sepakat Diperpanjang Dua Hari
Dunia luar gelap baginya karena pasukan Israel membatasi komunikasi dan alat komunikasi.
Termasuk serangan 7 Oktober lalu itu, Marah Bakeer dibutakan semuanya, ia tidak tahu apapun yang terjadi di Gaza.
Bakeer akhirnya baru dikeluarkan pada hari Rabu pekan lalu, dua hari sebelum dibebaskan.
Namun Bakeer mengaku tidak diberi tahu apa yang sedang terjadi.