Pada hari Sabtu, Khan juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah.
Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan Abbas telah mendesak Khan untuk menyelidiki operasi Israel di Gaza serta Tepi Barat yang diduduki.
BACA JUGA:Kembali Iron Dome Error, Rudal Zionis Hancurkan Sejumlah Bangunan di Tel Aviv
BACA JUGA:Kompetisi Tech di Tiongkok, Wakil Indonesia Aruna Runner Up Pertama di Babak Final
Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan, Al-Haq, dan Pusat Hak Asasi Manusia Palestina menyatakan keprihatinan mendalam atas apa yang mereka katakan sebagai penundaan berkepanjangan” dalam keterlibatan langsung Khan dengan para korban, khususnya di Gaza.
Kelompok hak asasi manusia menambahkan dalam siaran pers bahwa Khan tidak bisa bertemu dengan para korban Palestina dan perwakilan hukum mereka, dan mengatakan banyak permintaan” telah dibuat sejak dia menjabat pada Juni 2021.
Pada bulan Maret tahun itu, kepala jaksa ICC saat itu, Fatou Bensouda, mengumumkan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan di Palestina sejak 13 Juni 2014.
Penyelidikan yang sedang berlangsung mencakup tindakan warga Palestina dan Israel.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengakui pertemuan Khan yang akan datang dengan para pejabat Palestina tetapi mengatakan kebutuhan penting untuk berinteraksi langsung dengan para korban masih belum tertangani.
BACA JUGA:Tegas! Malaysia Tangkap Warganya yang Kibarkan Bendera Israel, Dihukum Penjara 6 Bulan
BACA JUGA:Kejam! Amerika Serikat Kirim Bom Penghancur Bunker 'BLU-109' ke Israel untuk Mengempur Jalur Gaza
ICC mengumumkan pada hari Kamis bahwa Khan mengunjungi Israel atas permintaan dan undangan para penyintas dan keluarga korban serangan 7 Oktober.
ICC mengatakan kepala jaksa juga akan mengunjungi Ramallah di Tepi Barat yang diduduki dan bertemu dengan para pejabat senior Palestina.
Pengadilan mengatakan kunjungan tersebut bukan bersifat investigasi namun mewakili kesempatan penting untuk mengungkapkan simpati kepada semua korban dan terlibat dalam dialog.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan, organisasi kami dan para korban Palestina terus-menerus meminta Jaksa untuk mengunjungi Palestina, menekankan perlunya keterlibatan langsung.
“ Tidak adanya interaksi tersebut menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kesenjangan, ketidakberpihakan, dan kurangnya transparansi dalam keterlibatan Jaksa”.