Dua tahun kemudian, ia ikut mendirikan label rekaman XO dan merilis mixtape House of Balloons , Thursday dan Echoes of Silence , yang mendapat pengakuan atas gaya R&B kontemporer dan alternatif serta mistik seputar identitasnya.
Pada tahun 2012, ia menandatangani kontrak dengan Republic Records dan merilis ulang mixtape di album kompilasi Trilogy.
Dia menjelajahi gelombang gelap di album studio debutnya Kiss Land (2013), yang debut di nomor dua di Billboard 200 AS.
Setelah dirilis, Tesfaye mulai berkontribusi pada soundtrack film , dengan single terkenalnya ‘Earned It’ dari Fifty Shades of Grey (2015) memenangkan Grammy Award untuk Penampilan R&B Terbaik , dan juga dinominasikan untuk Academy Award untuk Lagu Asli Terbaik.
Tesfaye memperoleh kesuksesan kritis dan komersial dengan album keduanya yang cenderung pop, Beauty Behind the Madness (2015), yang mencapai nomor satu di AS, berisi singel yang menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100 AS ‘Can't Feel My Face’ dan ‘The Hills’.
BACA JUGA:Lagi-Lagi, Ibu Negara Korea Selatan yang Awet Muda Tampil Memukau Bertemu Raja Charles III
BACA JUGA:Taylor Swift Boyong 10 Piala Billboard Music Awards 2023
Serta memenangkan Grammy Award untuk Album Kontemporer Perkotaan Terbaik dan dinominasikan untuk Album Terbaik Tahun Ini.
Album ketiganya yang berisi jebakan , Starboy (2016) meraih kesuksesan komersial serupa dan menyertakan singel nomor satu AS dengan nama yang sama dan ‘ Die for You’, dan memenangkan Grammy Award untuk Album Kontemporer Perkotaan Terbaik.
Tesfaye menjelajahi gelombang baru dan pop impian dengan album studio keempatnya yang mendapat pujian kritis After Hours (2020), yang menampilkan singel pemecah rekor tangga lagu ‘Blinding Lights’ dan singel nomor satu AS ‘Heartless’ dan ‘Save Your Tears’.
Dance-pop menginspirasi album kelimanya Dawn FM (2022), yang memasukkan single sepuluh besar AS ‘Take My Breath’.
Pada tahun 2023, ia ikut menciptakan dan membintangi serial drama The Idol, yang mendapat sorotan kritis.