Hal ini berbeda dengan warga Arab Israel yang dikecualikan dari wajib militer.
Sekitar enam dari sepuluh pria Druze mengatakan bahwa mereka pernah bertugas (45 persen) atau saat ini sedang bertugas (15 persen) di militer Israel.
Perempuan Druze tidak diwajibkan untuk mengabdi namun dii kalangan Yahudi Israel, 75 persen pria dan 57 persen wanita saat ini bertugas di militer atau pernah bertugas di masa lalu (pria dan wanita Yahudi Israel diwajibkan untuk bertugas, dengan beberapa pengecualian).
5. Druze dan kelompok Israel lainnya mempunyai penilaian serupa mengenai kemungkinan solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.
BACA JUGA:4 Tewas Akibat Serangan Bom di Filipina
BACA JUGA:Kelompok Hak Asasi Manusia Palestina Menolak Jaksa ICC Telah Dianggap Berstandar Ganda
Meski 42 persen warga Druze mengatakan ada cara agar Israel dan negara Palestina merdeka bisa hidup berdampingan secara damai, 51 persen warga Muslim, 45 persen warga Kristen, dan 43 persen warga Yahudi juga berpandangan sama.
Sekitar sepertiga warga Druze (32 persen) menjawab tergantung ketika ditanya tentang prospek hidup berdampingan secara damai.
Hanya 18 persen warga Druze yang mengatakan solusi dua negara tidak mungkin dilakukan, dan jumlah ini lebih rendah dibandingkan kalangan Muslim (32 persen) dan Yahudi (45 persen) di negara tersebut.