JAKARTA, DISWAY.ID-- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pergantian kepengurusan antar waktu masa khidmah 2022-2027.
Adapun pergantian kepengurusan tersebut telah disahkan dengan terbitnya Surat Keputusan PBNU Nomor 01.c/A.II.04/11/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027.
Surat ini dikeluarkan PBNU pada 15 November 2023 lalu. Dalam surat tersebut, PBNU memberhentikan dengan hormat Nusron Wahid dan H Nasyirul Falah Amru dari Ketua PBNU sisa masa khidmat 2022-2027. Pengurus PBNU menetapkan Prof Rumadi menjadi Ketua PBNU.
BACA JUGA:Disorientasi Nakhoda PBNU
BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit Hingga 45,6% di Survei Terbaru LSI
Selain Nusron dan Nasyirul, PBNU juga memberhentikan KH Muhammad Syakrim dan KH Muhammad Hatim Salman dari Mustasyar PBNU.
"Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila dalam penetapannya terdapat perubahan dan/atau kekeliruan, Surat Keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya," bunyi keterangan yang dikutip dari laman resmi NU, Selasa, 12 Desember 2023.
PBNU juga memberhentikan dengan hormat KH Subhan Makmun dari Rais PBNU. KH Subhan Makmun menjadi A’wan PBNU.
Pada surat ini, PBNU juga menetapkan KH Ubaidillah Ruhiat dan KH Muhib Aman Aly sebagai Rais Syuriyah PBNU.
Terbitnya SK menegaskan bahwa SK PBNU Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 Tanggal 4 Dzulhijjah 1444 H/23 Juni 2023 M tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Sisa Masa Khidmat 2022-2027 tidak berlaku lagi.
BACA JUGA:PBNU Gelar Muktamar Pemikiran NU, Berikut Agenda Lengkapnya Selama 3 Hari Ini
BACA JUGA:Balas Sindirian Anies Baswedan, Prabowo Subianto: Kalau Ada Gagasan Tapi Mau Joget, Enggak Boleh?
Melalui surat tersebut, PBNU juga mengamanatkan kepada nama-nama dalam lampiran surat keputusan itu untuk melaksanakan tugas sebagai PBNU sisa masa khidmah 2022-2027.
PBNU mengingatkan keharusan untuk senantiasa berpedoman kepada AD/ART NU, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Permusyawaratan PBNU, serta berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepengurusan dalam Muktamar ke-35 yang akan datang.