Disorientasi Nakhoda PBNU

Disorientasi Nakhoda PBNU

Dr KH Aguk Irawan MN--

TAK DINYANA, Fikih Peradaban malah menjadi manifestasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), ketika muncul gagasan untuk mengubah Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) menjadi seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional alias Bappenas.

Sungguh tak menyangka, bayangan indah tentang masa depan warga Nahdliyin untuk masa depan peradaban tiba-tiba dibuat seakan runtuh seketika. Dulu pernah membayangkan, betapa cerah masa depan NU setelah wacana Fikih Peradaban disosialisasikan pertama kalinya.

Lakpesdam, yang semula diniatkan untuk mengkaji isu-isu strategis kebangsaan dan keislaman, kini tampak didistorsi. Malangnya, penyebab korosi niatan awal yang suci itu perkara politik—yang dimaknai secara sempit.

Pada Pembukaan Muktamar Pemikiran NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menunjuk mantan presiden klub sepakbola Italia, Inter Milan, sebagai ketua Lakpesdam. Intelektual muda seperti Hasanudin Ali pun harus menanggalkan posisinya dan menjadi mantan Ketua Lakpesdam. 

BACA JUGA:Palestina yang Damai di Era Islam

BACA JUGA:Palestina di Bawah Pemerintahan Bani Israel dan Islam

Pada saat yang sama, Gus Yahya mengaku dirinya ingin membangun teknokrasi dalam operasi organisasional NU. Menurutnya, figur Erick Thohir adalah orang yang sangat berpengalaman dan mempunyai track record kinerja yang bagus sekali dalam soal teknokrasi.

Kehadiran Erick Thohir dalam Lakpesdam diyakini oleh Gus Yahya berdampak besar. Kepemimpinan Erick Thohir dia yakini bakal mampu mengubah Lakpesdam PBNU layaknya Bappenas, tetapi—katanya—khasPBNU. Dengan kata lain, di masa depan, Lakpesdam adalah Bappenas itu sendiri.

Materialisasi Lakpesdam

Lakpesdam tidak bisa didegradasi menjadi seperti Bappenas, karena sama saja dengan menurunkan aspek-aspek idealis menjadi lebih materialis. Menurunkan Lakpesdam menjadi selevel Bappenas sama dengan menurunkan level PBNU menjadi partai politik.

Ada dua dunia yang berbeda: yang pertama di ranah ideologis, dan yang terakhir di ranah materialis.

Bagi aliran materialis, materi adalah hal utama. Sementara ide, spirit, dan gagasan merupakan perkara sekunder. Berbeda halnya dengan aliran idealis, yang paling utama adalah ide sementara materi sebagai yang sekunder (George Novack,The Origins of Materialism, 1979). Dan karenanya, mustahil Lakpesdam didegradasi dari peran fungsinya yang semula idealis menjadi materialis sebagaimana Bappenas.

manpa mengurangi rasa hormat sedikit pun, figur Erick Thohir adalah seorang pengusaha sukses yang sedang menjabat sebagai menteri BUMN. Selain itu, Erick menjabat sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional, mengingat kesuksesannya menakhodai Inter Milan. Tetapi, harus dicatat, menyerahkan Lakpesdam PBNU kepada Erick Thohir adalah indikasi Gus Yahya telah sepenuhnya mengadopsi ideologi Marxisme.

Marxisme bukan semata-mata analisa konflik sosial, tetapi lebih abstrak lagi: sebagai segala jenis pemikiran filosofis yang bersifat politis dan menggunakan interpretasi materialis dalam menganalisa pembangunan sosial-ekonomi masyarakat (Luke March, Contemporary Far Left Parties in Europe: From Marxism to the Mainstream?, 2009:126–143).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: