JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud menanggapi soal video candaan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang pelafalan 'Amin' dalam shalat.
Dia menjelaskan bahwa video yang telah beredar di media sosial tersebut berawal dari sebuah candaan yang dilontarkan Zulhas.
Namun tanpa diduga, ternyata candaan itu menimbulkan reaksi negatif. Bahkan ada pihak yang melaporkan Zulhas ke Polisi dengan tuduhan penistaan agama.
BACA JUGA:Cak Imin Bingung Ditanya Gibran soal SGIE: Terus Terang Saya Nggak Paham Itu Apa
Lebih lanjut, Kiai Marsudi pun meminta kepada semua pihak untuk membuka ruang klarifikasi atas masalah tersebut.
"Kita harus bisa mengedepankan sikap tasamuh (saling menghargai dan menghormati), membuka ruangan untuk saling tabayun, klarifikasi, dan saling memaafkan," kata Kiai Marsudi melalui keterangan resminya, Sabtu, 23 Desember 2023.
Lebih lanjut, Kiai Marsudi mengatakan bahwa video candaan Zulhas yang viral di media sosial dan menimbulkan reaksi negatif ada kaitannya dengan sengitnya persaingan di Pemilu 2024.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk bijak menanggapi peristiwa ini dan tidak mudah terpecah belah dan meminta agar para kontestan pemilu mampu membawa kabar gembira untuk masyarakat.
"Yang membuat orang salah paham itu biasanya karena adanya persaingan, khususnya di Indonesia sedang menghadapi pemilu," kata Kiai Marsudi.
BACA JUGA:Momen Prabowo Subianto Tak Menyambut Jabatan Tangan Anies Baswedan
"Untuk menghadapi persaingan, agar dijauhkan dari bencan kerusakan agama dan sosial, Rosul telah mengajarkan kita 14 abad yang lalu, maka berilah kabar gembira jangan malah angkat informasi yang bisa jadi gegeran (keributan)," tambahnya.
Untuk menghindari dampak negatif yang lebih luas, Kiai Marsudi pun meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling lapor.
"Dalam konteks mengedepankan sikap tasamuh, tabayun dan saling memaafkan, menurut saya tidak perlu lapor-lapor. Kenapa, sebab yang menjadikan hal ini ger geran (candaan) ya tokoh-tokoh kita semua," ucap Kiai Marsudi.