JAKARTA, DISWAY.ID - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Pasangan calon nomor urut 2 berkomitmen untuk memperkuat pertahanan dan keamanan siber melalui hilirisasi digital.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko megatakan, era digital yang berkembang pesat, ancaman serangan siber mulai tumbuh masif dan dapat mengancam stabilitas nasional.
“ Prabowo Gibran berkomitmen penuh untuk memperkuat pertahanan siber dan keamanan siber Indonesia," kata Budiman Sudjatmiko, kepada wartawan di Jakarta, Minggu 7 Januari 2024.
BACA JUGA:40 Hari Jelang Pemilu 2024, Relawan IndonesiAnies: Momentum Perubahan Telah Tiba!
Hal ini, kata Budiman Sudjatmiko menjadi langkah penting dan antisipatif untuk merespon serangan dan kejahatan siber serta menjaga stabilitas nasional
Usaha untuk memperkuat keamanan siber ini, menurut Budiman, adalah hal mendesak karena Indonesia sangat rentan kejahatan siber.
“ Kominfo sudah menyampaikan, bahwa Indonesia menduduki peringkat kejahatan siber kedua di dunia, setelah Ukraina. Jadi ini sudah harus jadi perhatian khusus.” jelasnya.
Dia kemudian mencontohkan kasus kebocoran data nasabah salah satu Bank di Indonesia yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
“ Kita sangat rentan, selalu ada kemungkinan serangan kembali kejahatann siber terhadap data pribadi kita,” tambah Budiman.
BACA JUGA:Besok, Jokowi Bakal Resmikan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor
BACA JUGA:Rekaya Lalin Selama Debat Ketiga Pilpres 2024
Menurut Budiman Sudjatmiko, salah satu penyebab kelemahan dari pertahanan siber kita adalah kemandirian teknologi, sehingga perlu melakukan hilirisasi.
“ Selama ini kita masih sangat bergantung kepada luar negeri. Untuk itu hilirisasi perlu dilakukan. Dalam konsep Prabowo Gibran disebut sebagai DDNA. Device, Data, Network, dan Aplikasi. Itu semua harus mulai kita hilirasi, harus dimulai untuk mandiri, dari bangsa sendiri,” jelasnya.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan sudah mulai mengambil langkah nyata dengan mengadakan pembelajaran soal kemanan siber di tingkat perkuliahan.