JAKARTA, DISWAY.ID - PT KAI Commuter Indonesia (KCI) berencana akan menaikkan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Hal ini disampaikan Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto menyebutkan, kemungkinan ada kenaikan tarif KRL ke depannya.
Asdo Artriviyanto menjelaskan bahwa tarif KRL yang sekarang belum berubah sejak tahun 2016, hingga saat ini belum ada kenaikan tarif dan belum memastikan kapan kenaikan tarif akan diberlakukan.
BACA JUGA:KCIC Perpanjang Tarif Promo Kereta Cepat Whoosh Sampai Desember, Jadi 200 Ribu Sekali Jalan
BACA JUGA:KCIC Siapkan 20 ribu Tiket untuk Libur Nataru
Namun yang jelas, kata Asdo Artriviyanto, kenaikan tarif pasti akan terjadi dan itu merupakan kewenangan Kementerian Pehubungan (Kemenhub) selaku regulator.
“Kalau ada kenaikan tarif KRL pasti ada rencana untuk kedapnnya, namun saat ini belum ada, tapi tunggu tanggal mainnya," ujar Asdo Artriviyanto di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Kamis 11 Januari 2024.
Pemerintah yang menanggung biaya operasional KCi, ini artinya KAI Commuter hanya mendapatkan penugasan pengoperasian KRL saja, mulai dări perawatan sarana dan prasarana, gaji pegawai, hingga bahan bakar, melalui skema public service obligation (PSO).
“ Dalam PSO itu juga sudah termasuk keuntungan atau margin sebesar 10 persen untuk KCI,” kata Asdo Artriviyanto.
BACA JUGA:Area Stasiun Kereta Cepat Halim Aman Terkendali Pasca Atap Jebol, KCIC: Whoosh Tak Terdampak
Jadi kalau masalah tarif KRL naik, lanjut Asdo, kita tidak khawatir, kalau tarif naik itu tergantung dari pemerintah.
Dalam hal ini, pemerintah melalui Kementerrian Perhugungan memberikan komando untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek maka KCI siap untuk melaksanakannya kenaikan tarif tersebut.
" Kita siap bila mendapatkan perintah dari pemerintah mengenai kebijakan kenaikan tarif, dan kita sudah siapkan secara IT untuk melakukan itu,” ucap Asdo.
Sebelumnya, isu kenaikan tarif KRL Jabodetabek terdengar sejak 2022 sila, namun hingga akhir 2023 Kementerian Perhubungan belum memastikan kapan tarif KRL Jabodetabek naik.