Rudal Tomahawk Hancurkan Markas Houthi di Yaman, Joe Biden: Tidak Ada Toleransi di Laut Merah

Jumat 12-01-2024,19:10 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

JAKARTA, DISWAY.ID -- Situasi perang di Laut Merah kini mulai memanas.

Amerika Serikat dan Inggris kompak luncurkan serangan udara terhadap pemberontak Yaman, Houthi.

Milisi Houthi menjadi target saudara serumpun tersebut dalam 24 jam terakhir.

BACA JUGA:Jokowi: Indonesia- Vietnam Berkomitmen Perkuat Kerjasama Perdagangan

Media AS melaporkan, Gedung Putih telah memerintahkan angkatan udara mereka menerbangkan jet tempur dan rudal Tomahawk.

Adapun target pertama yang diluncurkan AS dan Inggris yakni wilayah besar yang diduduki Houthi di Yaman bagian barat, termasuk ibu kota Sanaa.

Pernyataan Joe Biden

Presiden AS Joe Biden mengatakan dan mengonfirmasi serangan udara AS-Inggris terhadap Houthi.

Biden menyebut serangan tersebut merupakan respons sekutu dengan seruan "bersatu dan tegas" terhadap gerilya Houthi di Laut Merah.

Kapal-kapal internasional di wilayah tersebut tersandera oleh ulah kelompok tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA:Indonesia- Vietnam Bidik Kerja Sama Kendaraan Listrik

Biden menegaskan posisi AS "tidak ragu untuk mengarahkan tindakan lebih lanjut" atas tindakan sembrono yang dilakukan Houthi.

"Respons organisasi internasional terhadap serangan-serangan sembrono ini telah bersatu dan tegas," sebut Biden dalam rilis Gedung Putih.

Biden mengonfirmasi bahwa serangan "bersama" itu melibatkan dukungan Australia, Kanada, Bahrai dan Belanda.

Calon pertahanan AS tersebut pun sekali lagi menyebut bahwa sekutu tidak akan memberi toleransi jika kelompok Houthi bersikukuh mengganggu aktivitas komersial di Laut Merah.

Kategori :