JAKARTA, DISWAY.ID -- Beredar video pidato Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid yang mengatakan 300 ribu orang ingin ia bertahan tak diselengserkan.
Dalam video tersebut Gus Dur, sapaan akrab almarhum, mengaku menjadi presiden yang dilengserkan.
Namun di sisi lain ada 300 ribu orang yang tanda tangan menginginkan agar pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bertahan.
BACA JUGA:Mahasiswi Depok yang Tewas Ternyata Pacar Pelaku
Gus Dur menyebut 300 ribu orang yang tanda tangan itu siap mengorbankan jiwa agar ia tetap memimpin Indonesia.
"Saya dulu jadi presiden dilengserkan. Iya... Lho, kok mau? 300 ribu orang sudah tanda tangan mau mempertahankan saya, kalau perlu korban nyawa," ujar Gus Dur dalam video yang dilihat Disway.id di Instagram, Jumat, 19 Januari 2024.
Mendapat dukungan besar, Gus Dur justru berpikir di luar dugaan.
Ia berpikir untuk apa mempertahankan posisi sebagai presiden jika harus mengorbankan nyawa orang lain.
Gus Dur menegaskan hal sembrono itu tidak perlu dilakukan. Sebab menurutnya tidak ada untungnya bagi dia.
"Cuma saya berpikir. Lah iya... jabatan di negara ini setinggi apa sih presiden itu?
"Kok sampai meneteskan darah manusia Indonesia. Tidak perlu. Suatu saat akan terbukti sendiri," kata Gus Dur.
Hanya saja lain cerita jika berbicara soal prinsip mengenai alasan demi berdirinya hingga terbentuknya negara, ia sendiri pun akan rela mempertaruhkan nyawa.
"Tapi kalau mengenai prinsip, mengenai alasan berdirinya negara, mengenai bentuk negara dan sebagainya, walaupun mati saya lakukan. Nah begitu," tukas Gus Dur dalam video itu.