BACA JUGA:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Flipside dan Second Account Instagram
BACA JUGA:Vietnam Jadi Tim Asia Tenggara Paling Mengecewakan di Piala Asia 2023
MGCG mengatakan, tampaknya oknum polisi itu salah sasaran lantaran saat dperiksa isi tas temannya, FRP, membawa perkakas sepeda motor.
Korban menegaskan, peralatan untuk bongkar pasang motor itu bukan untuk digunakan sebagai alat tawuran.
"Katanya orang Gaplek itu ada yang bilang ada yang mau tawuran. Ternyata salah sasaran dikira aku mau tawuran, padahal, teman aku itu bawa tas isinya itu kunci buat bongkar-bongkar motor bukan untuk tawuran," ungkapnya.
BACA JUGA:KPK Ungkap Masih Ada Institusi yang Melihat Skor SPI Hanya Gengsi
BACA JUGA:Cara Natasha Rizky Tingkatkan Mood, Ternyata dengan Mandi dan Merawat Kulit
Dipaksa Mengaku Hingga Diinjak
Tak berhenti di situ, korban mengaku jika telepon genggamnya diambil secara paksa.
Setelah itu, katanya, oknum polisi itu tetap melakukan intimidasi, di mana korban dijambak hingga diinjak.
"Tetap dipaksa ngaku, terus dijambak, diinjak ditonjok. Hape semuanya diperiksa sampe ga ada ampun, sampe teman aku juga sampe minta ampun-ampunan," ujarnya.
BACA JUGA:Dzikir dan Shalawat Ini Terbukti Menenangkan dan Mensucikan Hati, Segera Amalkan di Hari Jumat
BACA JUGA:Lirik Lagu Juicy Luicy HAHAHA, Dijamin Bikin Ketawa Sampai Menangis
Korban menceritakan bahwa dia bersama temannya tidak hanya diintimidasi seorang oknum, melainkan sekelompok oknum Polisi.
MGCG mengaku mendapat penganiayaan oleh dua orang oknum polisi.
"Dia (teman saya, red) yang lebih parah sampe ampun-ampunan sampe mohon-mohon. Kalau aku (dianiaya oleh, red) dua orang," tuturnya.