Cara Mudah Cegah Diabetes, Berapa Sendok Sih Batasan Gula dan Garam Sehari?

Rabu 31-01-2024,16:06 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Indonesia juga memiliki prevalensi obesitas anak yang tinggi.

Prevalensi obesitas pada usia 5-19 tahun meningkat dari 2.8% pada 2006 menjadi 6.1% pada 2016.

Untuk kategori remaja usia 13-17, sebanyak 14.8% mengalami berat badan berlebih dan 4.6% mengalami obesitas.

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko PTM sehingga peningkatan obesitas beriringan dengan peningkatan penyakit tidak menular di Indonesia.

Data The Global Burden of Disease 2019 and Injuries Collaborators 2020 menyebutkan, PTM merupakan penyebab dari 80% kasus kematian di Indonesia.

BACA JUGA:5 Buah Ini Ampuh Jaga Kadar Gula Darah, Aman untuk Penderita Diabetes

Bahaya Diabetes

Dalam laman Kemenkes, diabetes mellitus adalah kondisi kronis yang terjadi karena peningkatan kadar gula darah dalam tubuh disebabkan karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Diabetes mellitus merupakan penyakit multifaktorial dengan komponen genetik dan lingkungan yang sama kuat dalam proses timbulnya penyakit tersebut.

Pengaruh faktor genetik terhadap penyakit ini dapat terlihat jelas dengan tingginya penderita diabetes yang berasal dari orang tua yang memiliki riwayat diabetes mellitus sebelumnya.

Diabetes mellitus tipe 2 sering juga disebut diabetes life style.

Jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vascular mikroangiopati.

Wanita lebih berisiko daripada laki-laki mengidap diabetes karena secara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar.

Gejala yang dikeluhkan pada penderita diabetes mellitus dibedakan menjadi akut dan kronik, gejala akut DM seperti Poliphagia (banyak makan), Polipdipsia (banyak minum), Poliuria (banyak kencing / sering kencing di malam hari) nafsu makan bertambah namu berat turun dengan cepat, sedang gejala kroniknya yaitu kesemutan, kulit terasa panas atau seperti : tertusuk-tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, kelelahan, mudah mengantuk, pandangan mulai kabur, gigi mudah goyah, dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun bahkan pada pria bisa terjadi impotensi, keguguran / kematian janin pada ibu hamil.

Kategori :