Sosok Mahfud MD yang Pernah Tegas Bongkar Kasus Ferdy Sambo: Kalau Saya Tidak Teriak, Kasus Itu Hilang!

Rabu 31-01-2024,17:00 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

"Kemudian muncul tim advokasi Kamaruddin Simanjuntak yang melindukung keluarga korban.

"Berteriak, berteriak, ini pembunuhan, ini pembunuhan, setiap lapor ke polisi selalu mental, iya ditampung, dijanjikan iya," katanya.

Setelah pulang Umrah, Mahfud MD mengklaim turun tangan di kasus besar nasional tersebut.

"Nampaknya sudah ada permainan di situ. Maka saya turun tangan.

"Sesudah saya pulang dari Mekkah saya berkomentar, 'Ini tampaknya bukan tembak menembak'. Ini kayaknya pembunuhan, saya bilang.

"Oleh sebab itu diselidiki terus. Saya panggil Kompolnas, saya Ketua Kompolnas. Apa yang terjadi?

Berangkat dari situ Mahfud MD bergerak mengumpulkan semua anggota Kompolnas dan meminta Divpropram dikosongkan.

Sempat terjadi penolakan karena hal tersebut mustahil dilakukan karena Divpropram sangat protektif, semua alat bukti dihilangkan.

Namun Mahfud tetap mendesak Divpropam harus dikosongkan, dan Sambo dipecat.

"Jika Polri tidak bisa memberhentikan, saya minta Presiden agar mencopot dia," kata Mahfud.

Singkat cerita Mahfud mengatakan Sambo secara sistematis telah merekayasa cerita kepada publik terkait tewasnya Brigadir J.

"Termasuk alibi bahwa Brigadir J melecehkan istrinya, padahal tidak," jelasnya.

Setelah semua anggota Divpropam dipindahkan, akhirnya Eliezer mengaku jika dirinya diperintah mengaku.

"Kemudian sehari setelahnya Sambo pun tak bisa mengelak karena Eliezer sudah mengaku," bebernya.

"Jadi saya tahu sampai hari ini, jika saya tidak berteriak kasus itu hilang," jelasnya.

Kategori :