“Melalui langkah-langkah ini, kita dapat memastikan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam membentuk masa depan tenaga kerja yang berkelanjutan dan inovatif,” kata Uuf.
BACA JUGA:Cek Kuota Prodi Sarjana Terapan Vokasi Undip di SNPMB 2024, Segini Biaya Kuliahnya
Bidang Lingkungan Hidup menjadi Lahan Pekerjaan Potensial di Masa Depan
Senada dengan Uuf, Direktur PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma, Yunita Fahmi, mengatakan bahwa bidang lingkungan hidup menjadi potensi dari pekerjaan di masa depan.
Yunita menilai, kepakaran ilmu yang dimiliki oleh masing-masing politeknik tidak hanya mampu menyediakan sumber daya manusia yang yang handal dan kompeten, tetapi juga akan mampu mengembangkan dan memberikan nilai tambah bagi produk-produk yang selama ini diproduksinya.
“Potensi kerja sama ini sangat besar sekali untuk bisa dikembangkan secara lebih luas,” kata Yunita.
Menurutnya, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah, khususnya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), kebutuhan akan alat seperti incinerator limbah sangat banyak.
Alat tersebut tidak hanya digunakan pada industri pembangkit listrik, tetapi juga industri-industri lain termasuk rumah sakit dan puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia.
“Kami di Enerflow tidak bisa sendiri untuk memenuhi perangkat-perangkat ini. Karena itulah, kami menggandeng politeknik dan IP PLN karena kami melihat politeknik memiliki potensi yang sangat besar untuk tidak hanya memproduksi tetapi juga melakukan pengembangan alat bersama,” kata Yunita.
Sementara itu, sebagai sebuah kolaborasi yang strategis, Direktur PPNS, Rachmad Tri Soelistijono, menilai kerja sama antara PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma tidak hanya akan menambah kompetensi pada mahasiswa, tetapi juga akan memperkuat teaching factory di PPNS.
“Kerja sama ini tidak hanya benefit profit saja, tetapi lebih dari itu, mahasiswa akan memiliki kompetensi bidang perawatan governor untuk meningkatkan kompetensi keilmuan mereka,” kata Rachmat.
Melalui kerja sama ini, lanjut Rachmat, mahasiswa juga akan belajar untuk memproduksi produk-produk yang memang akan langsung digunakan di industri melalui aktivitas teaching factory di kampus.
“Jadi, proyek yang mereka kerjakan adalah proyek yang real,” tambah Rachmad.
Selain penandatangan kerja sama, pada acara tersebut PT Enerflow Engineering Indonesia juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa sarana dan prasarana yang akan mendukung pembelajaran di bidang service, maintenance, dan governor kepada PPNS.