ADELAIDE, DISWAY.ID - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bergerak cepat membantu proses pemulangan jenazah seorang mahasiswi Univesity of Adelaide, Alifia Soeryo, yang tertimpa pohon pada 7 Februari 2024.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha menyampaikan, insiden itu sudah diketahui oleh KJRI Sydney pada 8 Februari 2024.
BACA JUGA:Acha Septriasa Duluan Nyoblos di Australia, Sumringah Ikut Pesta Demokrasi
Adapun Mahasiswi berkewarganegaraan Indonesia bernama Alifia Soeryo (22) diketahui sedang menempuh pendidikan di Univesity of Adelaide.
"KJRI terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan membantu keluarga dalam pengurusan jenazah," kata Judha kepada wartawan, Senin 12 Februari 2024
Judha menambahkan, pihak KJRI juga telah menindaklanjuti laporan tersebut bersama otoritas setempat. Selanjutnya, Kemenlu telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, termasuk proses otopsi sesuai peraturan setempat untuk pemulangan jenazah Alifia.
"KJRI juga telah memfasilitasi komunikasi keluarga dan koordinasi dengan funeral home," tuturnya.
BACA JUGA:Akademisi Australia dr Yang Jun Dihukum Mati Pengadilan Tiongkok, Dituding Mata-Mata
BACA JUGA:Piala Asia 2023: Korea Selatan Benamkan Mimpi Australia untuk Melaju ke Babak Semifinal!
Sebelumnya diberitakan, seorang warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia usai tertimpa pohon seberat 10 Ton di Adelaide, Australia. Kabar duka ini juga ramai diberitakan media Australia yang menyebut korban meninggal dunia saat jogging dan beristirahat di bawah pohon gum atau karet setinggi 25 Meter.
Saat peristiwa nahas itu terjadi, Alifia sedang joging di salah satu taman, Park 10, di War Memorial Drive, Adelaide Utara. Tragis, tiba-tiba batang pohon tua itu patah dan menimpa dirinya .
Seorang sumber kepada Sky News AU mengatakan, pohon itu bertahun-tahun sebelumnya telah terbelah di bagian batang dan tumbuh menjadi dua bagian. Bagian terbesarnya, yang memiliki berat sekitar 10 ton tiba-tiba patah dan tumbang, sehingga menimpa Alifia yang sedang istirahat.
Mengutip laman Sky News AU, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Metropolitan Declan Dwyer mengatakan, dahan atau cabang tersebut kemungkinan memiliki berat antara 8-10 ton dan jatuh dari ketinggian antara 20 dan 25 meter.
“Itu adalah pohon besar yang terbelah, jelas ketika masih sangat muda, dan batangnya terbelah menjadi seperempat dan tiga perempat yang muncul dari dalam tanah,” katanya dikutip, Senin 11 Februari 2024.