Harga Tiket Pesawat Turun Hingga 10 Persen, Ekonom Ungkap Pengaruh Intervensi Pemerintah

Harga Tiket Pesawat Turun Hingga 10 Persen, Ekonom Ungkap Pengaruh Intervensi Pemerintah

Memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan telah berhasil menurunkan harga tiket pesawat hingga 10 persen.-reza-

JAKARTA, DISWAY.ID - Memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan telah berhasil menurunkan harga tiket pesawat hingga 10 persen.

Diketahui, penurunan ini merupakan hasil dari berbagai langkah strategis, seperti pemotongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50 persen, penurunan harga avtur sebesar 5,3 persen, dan pengurangan fuel surcharge untuk pesawat jet sebesar 8 persen. 

Menurut keterangan Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta, Achmad Nur Hidayat, langkah ini menjadi bukti bahwa intervensi pemerintah yang terkoordinasi dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

BACA JUGA:Hore! Abdee Slank Umumkan Bakal Comeback Manggung Usai Sempat Divonis Idap Autoimun

BACA JUGA:5 Game Penghasil Saldo DANA Tercepat Tanpa Iklan, Dijamin Uang Langsung Cair ke Rekening!

"Kombinasi langkah-langkah ini membuat harga tiket rata-rata turun hingga Rp 157.500 per tiket, sehingga memberikan penghematan total sebesar Rp 472,5 miliar bagi masyarakat selama liburan," ujar Achmad saat dihubungi oleh Disway pada Kamis 28 November 2024.

Kendati begitu, Achmad juga menambahkan bahwa saat ini masih banyak daerah terpencil yang belum terlayani dengan baik oleh penerbangan komersial.

Dengan memperluas jaringan bandara dan mendorong maskapai untuk melayani rute-rute baru, dominasi maskapai besar pada rute-rute utama dapat dikurangi.

BACA JUGA:PPG 2025 Bakal Dibuka, Ini 7 Kriteria Guru yang akan Mendapatkan Kuota

BACA JUGA:Tetesan Air Mata Prabowo di Puncak Hari Guru Nasional, Sebut Punya Ikatan Batin dengan Guru

"Untuk menciptakan pasar tiket pesawat yang lebih kompetitif dan mendekati persaingan sempurna, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah jangka panjang. Salah satu langkah penting adalah membuka akses pasar bagi pemain baru. Dengan adanya lebih banyak maskapai yang bersaing, konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan, dan harga tiket dapat menjadi lebih kompetitif," jelas Achmad.

Selain itu, Achmad menambahkan, pengawasan terhadap praktik anti-kolusi harus diperkuat. Dalam pasar oligopoli yang merajalela di antara maskapai penerbangan di Indonesia, ada risiko besar terjadinya kolusi harga antara pemain utama.

Otoritas persaingan usaha, seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), perlu lebih aktif dalam memantau dan mencegah praktik semacam ini.

"Investasi dalam infrastruktur bandara juga dapat membantu menciptakan pasar yang lebih sehat," pungkas Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads