Pihak keluarga tak begitu saja mudah percaya.
Pasalnya dari awal kedatangan jenazah Bintang, dari keranda mayit berceceran darah.
Mia menerangkan, saat itu juga orangtua korban minta agar kain kafan Bintang dibuka.
Namun sepupu korban, FTH, sempat menahan karena jenazah Bintang disebut sudah suci alias dimandikan.
BACA JUGA:Puluhan Motor Mogok Usai Isi BBM Pertalite di Deli Serdang, Begini Komentar Pertamina
"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi nggak perlu dibuka itu [kain kafanya]," jelas Mia.
Kecurigaan orangtua korban semakin yakin jika anak meninggal dunia tidak wajar.
Suyanti, ibunda Bintang tetap ngotot ingin kain kafan korban dibuka.
"Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," terangnya.
BACA JUGA:Suzuki Jadi Satu-satunya Peserta IIMS 2024 yang Sabet 6 Penghargaan Sekaligus
Seketika kain kafan dibuka, ternyata jasad Bintang dalam kondisi mengenaskan.
Tubuhnya dipenuhi dengan luka lebam atau memar.
Mia mengaku melihat ada luka bekas sundutan rokok dan hidung Bintang patah.
"Saya bilang, 'Astagfirullah'. Luka lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah," beber Mia.
Melihat sang adik meninggal penuh kejanggalan, ia meyakini jika Bintang meninggal akibat dianiaya.
"Saya nangis. Ini sudah pasti bukan jatuh, tapi dianiaya," jelasnya.