Tidak terima terkena pintu, korban lantas memaki dan meneriaki pelaku.
Kerena teriakan tersebut, pelaku tidak terima kemudian mendatangi kamar korban dan memukul kepala korban sebanyak 2 kali.
Pikulan ini diyakini menjadi penyebab gegar otak pada BD dan akhirnya meninggal dunia.
BACA JUGA:Drama Gangnam B-Side Ungkap Gagahnya Aksi Ji Chang Wook Hadapi Kejahatan Para Elit Terkaya
BACA JUGA:40 Layanan Ini Bakal Tersedia Jika KUA Jadi Tempat Nikah Semua Agama
14. Kasus RAP pada 2022
RAP merupakan santri pesantren di Kota Tangerang yang tewas dikeroyok oleh 12 orang.
Pengeroyokan berawal karena korban dianggap tidak sopan, di mana disebutkan sering membangunkan salah satu seniornya menggunakan kaki.
Kemudian, santri senior tersebut memprovokasi teman-temannya untuk menghajar korban.
Ketika korban ingin mandi, korban tiba-tiba ditarik ke kamar dan langsung dikeroyok hingga pingsan di tempat, meskipun sempat dilarikan rumah sakit, namun nyawa RAP sudah tidak tertolong
15. Kasus Galang Tatkaryaka Raisaldi pada 2021
Korban GTR merupakan santri pesantren di Mojokerto yang dianiaya oleh 5 orang seniornya.
Sayang sekali, pengadilan hanya menjatuhi hukuman yang sangat ringan bagi para pelaku yaitu pembinaan tiga bulan.
BACA JUGA:Epson dan Lenovo Kolaborasi Galakan Inovasi Teknologi Dalam Membantu Kemandirian Teknologi
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Kena Apes, Didenda Rp83,8 Juta Gegara Kesal dengan Ulah Fans Al-Shabab
16. Kasus MZ pada 2021