JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Perhubungan berencana akan menaikan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) atau Kereta Commuterline pada tahun ini.
Menangapi kenaikan tarif KRL, pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto SH.SSOS.MH mengatakan, kenaikan tarif KRL merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan transportasi dengan fasilitas yang nyaman dan aman bagi para penggunanya.
" Pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan dan membangun transportasi umum yang memiliki standart pelayanan minimum dari aspek keamanan, kenyaman, keselamatan, keterjangkauan dan keteraturan," ungkapnya kepada disway.id, Kamis, 7 Maret 2024.
BACA JUGA:Ini Peran Para Tersangka Kasus Pengeroyokan di Kafe Kemang yang Tewaskan 1 Korban
Menurutnya, KRL atau commuterline menjadi salah satu favorit pengguna transportasi umum, karena harga tiket yang terjangkau dan bebas macet.
Tiket KRL saat ini masih mengacu pada Peraturan Menteri Perhuhungan No 34 th 2020 dengan harga tiket Rp 3000 dalam jarak 25 km pertama ditambah Rp 1000 per 10 km yang relatif murah.
" Harga tiket yg murah saya kira sesuai dengan semangat atau folosofis membangun transportasi umum, dan merupkan tanggung jawab pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan dibidang transportasi," ungkap Budiyanto.
BACA JUGA:Tersedia Tiket Mudik Tujuan Favorit Warga Jakarta ke Solo, Surabaya, Cirebon, Pesan di Sini!
BACA JUGA:Penjelasan Polisi Soal Motif Pembunuhan Anak Tamara Tyasmara
Ia menegaskan, tujuan adanya transportasi umum ini bukan untuk mencari keuntungan semata tapi yang lebih penting untuk memberikan pelayanan prima di bidang transportasi.
“ Dengan adanya rencana pemerintah akan menaikan tarif KRL untuk sekarang ini saya kira kurang bijak," pungkasnya.
Pasalnya, pengguna KRL merupakan masyarakat menengah kebawah yang masih dihadapkan pada persoalan harga-harga kebutuhan pokok yang kian meroket.
Selain itu, kenaikan tarif ini dinilai masyarakat tak sepadan dengan fasilitas yang di dapatkan.
" Kalo harga naik tapi pelayanan, fasilitas, dan armada masih kayak gini (belum ada perubahan) mah ga setuju," ujar salah satu pengguna KRL, Nanda.