Akan tetapi Gus Baha mengatakan saat dirinya tidak sholat Tarawih, maka pasti akan menggantinya dengan Tarawih sendiri di jam 3 atau 4 malam.
Dari kacamata Gus Baha, sebagai seorang ulama memang sudah harus melakukan hal itu (tidak sholat Tarawih full dan menggantikannya di rumah saja).
Hal itu karena Gus Baha menilai ulama lah yang menjadi contoh hal-hal baik ke para umat Islam.
Lebih lanjut, Gus Baha memberikan contoh konkret kenapa sholat Tarawih sudah seharusnya memiliki hukum Sunnah, bukanlah sholat wajib.
BACA JUGA:
Perkataan Gus Baha sangat masuk akal, ia berkata sebenarnya ada banyak umat Islam di Indonesia yang sangat ingin ikut sholat Tarawih berjamaan di masjid.
Hanya saja, tidak semua umat Islam bisa sholat Tarawih di masjid karena pada malam harinya ada yang masih berjuang mengais rezeki demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Banyak satpam yang tidak bisa tarawih karena bertugas, banyak orang yang jual bakso tidak bisa sholat Tarawih, ada kenek angkutan umum tidak bisa juga sholat Tarawih," ungkap Gus Baha.
"Banyak umat Islam yang ingin sholat Tarawih tapi tidak bisa," tuturnya menambahkan.
BACA JUGA:
Dengan demikian, suami dari Ning Winda itu mengatakan sudah betul sholat Tarawih hukumnya sunnah bukan menjadi sholat wajib karena adanya situasi serta kondisi seperti yang sudah dijelaskan oleh Gus Baha barusan.
"Jadi, nanti jika semua ulama itu mewajibkan sholat Tarawih, banyak orang yang kemudian berkata 'Ramadhan satu kali saja dalam setahun tidak sholat Tarawih, Islam macam apa itu?!'," imbuh Gus Baha.
"Lah yang ingin sholat Tarawih tapi tidak bisa Tarawih itu sebenarnya banyak, itu kalau ada yang klaim jelek separuh orang Islam dihakimi umat beragama lain jelek," tegasnya.
Intinya Gus Baha menuturkan bahwa bekerja dan mencari kehalalan nafkah hukumnya WAJIB, sedangkan sholat Tarawih itu sunnah jadi tidak harus dilakukan apabila memang tidak dalam kondisi bisa.