Ahli Tafsir

--
SAYA bertanya pada Audry: apakah masih ada teman Indonesia yang kuliah di kampusnyi di Indiana: Notre-Dame. Saya ingin mampir ke kampus itu. Mumpung lagi di Indiana.
Saya lupa bahwa ada tokoh Islam yang justru menjadi profesor di kampus Katolik terkemuka itu: Mun'im Sirry. Ia adalah satu-satunya guru besar beragama Islam di jurusan teologi Notre-Dame.
Saya hubungi Mun'im. Jumat kemarin itu ia agak longgar. Saya bisa datang jam berapa saja. Kampus itu agak jauh dari kota Indianapolis. Setidaknya perlu perjalanan mobil 2,5 jam. Ke arah utara. Ke arah Chicago. Tepatnya di kota kecil South Bend.
Awalnya saya tanya Audry karena gadis genius dari Surabaya itu memang kuliah teologi di Notre-Dame. Itulah wanita yang di umur 16 tahun sudah meraih gelar doktor fisika murni dengan predikat magna cumlaude di Virginia. Setelah itu dia jadi aktivis gereja Katolik di Shanghai.
Setelah bergelar doktor, Audry kuliah S-2 di Notre-Dame. Anda masih ingat: Audry anak tunggal teman saya yang sangat kaya. Audry justru pilih hidup sederhana. Tinggal di gereja. Saya pernah ikut ke gerejanyi. Saat menemani saya di Shanghai, beberapa tahun lalu, dia pilih naik bus kota. Dia juga menyindir saya: mengapa mengajak makan di resto yang mahal.
Kali ini saya tiba di Indianapolis dari New York. Saya mendarat dulu di Cincinnati, Ohio. Maya menjemput saya. Dia membawa saya satu jam ke arah barat. Ke kota kecil Greenberg. Kami makan siang di resto yang dia dirikan 14 tahun lalu: Resto Indonesia Mayasari. Itulah satu-satunya resto masakan Indonesia di Indiana.
Malam itu saya tinggal di Indianapolis. Ada acara di situ. Utusan beberapa negara hadir. Saya pun punya waktu kosong setengah hari: ingin ke Purdue University. Saya ingin melihat penelitian kedelai dan jagungnya. Lalu berkendara ke kampusnya Audry di Notre-Dame. Maya harus mengemudi enam jam di setengah hari itu.
"Pukul berapa salat Jumat di Notre-Dame?" tanya saya ke Prof Mun'im.
"Pukul 14.30," jawabnya.
"Menurut Google saya baru akan tiba pukul 14.20. Bagaimana kalau bertemunya di masjid saja?"
Prof Mun'im setuju.
Awalnya kami janjian bertemu di kampus Notre-Dame. Tapi perkuliahan lagi libur. Salat Jumat di kampus Katolik itu ditiadakan. Kami pun bertemu di masjid di luar kampus.
Waktu tiba di masjid, khotbah sedang berlangsung. Dalam bahasa Inggris. Masjidnya bangunan segi empat seperti gedung perkantoran. Dua lantai. Penuh semua.
Itu seperti Islamic Center. Di sebelah masjid ada halaman seluas lapangan basket. Lalu ada gedung lain sebesar masjid. Di situlah kegiatan sosial muslim South Band berlangsung.
--
Selesai salat Jumat halaman penuh. Belum bertemu Prof Mun'im.
"Saya duduk di dingklik panjang di halaman," tulis saya ke Mun'im. "Kita makan dulu," kata saya setelah bersalaman dan cipika.
Saya pun menghubungi Maya yang Katolik. Tadi, setelah mengantar saya ke masjid, Maya memang saya minta ke restoran untuk makan siang. Dia pasti kelaparan.
Saya ikut mobil Prof Mun'im mencari Maya ke restoran itu: masakan Vietnam. Saya kalah cepat pergi ke kasir. Maya juga kalah. Setelah sebelumnya makan gratis di restoran Mayasari di Greenberg, hari ini gratis lagi ditraktir ahli sejarah Alquran di Notre-Dame.
"Mampir rumah dulu," ujar beliau seusai makan. Saya setuju. Maya pilih mendahului ke kampus: dia harus menyelesaikan banyak pekerjaan yang tertunda: jualan tempe merek Maya yang diproduksi di pabriknyi di Greenberg.
Pabrik tempe itu –disebut tempeh di Amerika, juga produksi keripik tempeh merek Maya. Sebagian perusuh Disway pernah mencicipinya: gratis.
Di sepanjang perjalanan ke rumah Prof Mun'in kami banyak ngobrol tentang Islam, perkembangan pembaharuan pemikiran Islam, tafsir Quran, dan kehadirannya di kampus Katolik di Amerika.
Prof Mun'im orang Madura. Sumenep. Dari pelosok desanya: Manding. Dari keluarga miskin. Setamat SD ia sekolah di madrasah Al Amin, Prenduan, Sumenep –pesantren ala Gontor Ponorogo.
Di pesantren itu Mun'im sudah bisa berbahasa Arab. Ia pun mencari beasiswa kuliah di luar negeri. Ia diterima di Islamabad, Pakistan. Di situlah tamat S-1 dan S-2. Bahasa pengantar perkuliahan: Arab.
Itulah bekalnya pertama ke luar negeri. Ia hanya minta tiket pesawat ke orang tua. Sekali jalan. Lalu sedikit uang: USD 50. Hanya 50 dolar.
Tiba di Islamabad ia mengandalkan hidup dari teman yang sudah lebih dulu di sana. Tiga hari dapat makan gratis. Seadanya. Masih dianggap tamu. Lalu pindah ke teman lainnya: tiga hari lagi. Muter dari satu teman ke yang lain. Sampai akhirnya bisa cari makan sendiri.
Mun'im mendapat beasiswa S-3 di Chicago. Ia menapaki jejak tokoh pembaharuan pemikiran Islam Prof Dr Nurcholish Madjid. Di kampus yang sama.
Sambil menunggu keberangkatan ke Amerika ia aktif di Paramadina Jakarta. Ia bangga bisa dekat dengan Cak Nur di situ. Ia kagumi Cak Nur sejak masih di Madura.
Mun'im pernah menerbitkan buku Islam yang menghebohkan. Kalau ide pembaharuan pemikiran Islamnya Cak Nur heboh di tingkat perdebatan intelektual, buku Mun'im ingin melaksanakan ide-ide pembaharuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Maka bukunya itu membahas bagaimana pelaksanaan perkawinan beda agama. Juga tentang waris untuk keturunan mereka. Dan banyak lagi.
Heboh. Waktu itu MUI sampai mengeluarkan fatwa agar buku tersebut ditarik dari peredaran.
Ketika heboh mulai memanas Mun'im harus berangkat ke Chicago. Aman. Sampai dapat gelar doktor.
Di South Bend, Prof Mun'im membeli rumah di kompleks real estate yang sangat nyaman. Khas rumah Amerika. Garasinya bisa untuk dua mobil.
"Oh istri saya sudah pulang," celetuknya. Memang terlihat ada sedan di garasi itu. Mobilnya pun masuk garasi di sebelah mobil sang istri.
Di lantai bawah rumah itu ada ruang tamu dengan sofa-sofa besar. Lalu ada toilet. Meja makan. Dapur. Kamar-kamar di lantai atas.
Saya pun melongok ke halaman belakang. Khas halaman belakang rumah orang Amerika. Ada bangunan kecil untuk gudang. Ada tanaman-tanaman sayur. Ia tanam kangkung. Tomat. Cabai. Lalu ada pohon besar. Rumputnya hijau dan tebal. Di musim seperti ini enak duduk-duduk di situ di waktu senja.
Sepi. Mereka hanya berdua. Istrinya asli Indramayu. Satu-satunya anak sedang ambil S-2 ekonomi di Colorado State University. Jauh dari Notre-Dame.
Sang istri bekerja di bidang kesehatan. Dia memang lulusan di bidang itu: kesehatan masyarakat.
Sore itu sang istri terlihat sedang menyiapkan sajian. Saya pun bergegas mendatanginyi di dapur. Mencegahnyi. Kami harus segera ke kampus Notre-Dame.
"Lain kali," kata saya.
Ada tawaran kamar gratis di rumah itu. Tapi kami harus balik ke Indianapolis usai ke kampus. Sesore apa pun. Toh matahari baru terbenam pukul 20.30.
Maya tidak mau ketika saya ingin menggantikan pegang kemudi untuk perjalanan balik tiga jam ke Indianapolis.
"Muter lagu apa?" tanya Maya sambil memasang sabuk pengaman.
"Scorpions" jawab saya.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 24 Mei 2025: Titiek James
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KE NEW YORK, TAPI TIDAK KE NEW YORK:
KARENA DAPAT GRATISAN DI PAK JAMES..?
Sebagai penggemar segala yang gratis, patut diduga Pak Dahlan tidak ke Manhattan karena:
1). Ke Manhattan butuh biaya.
2). Di rumah James Sundah, semua gratis—makan, tidur, transport.
3). Times Square penuh lampu.
Rumah James penuh senyum.
4). Di Broadway bayar mahal.
Di Long Island, nonton kisah "Kidung Kasih" sambil makan sop buntut.
5). Hotel check-out jam 11.
Di rumah James, malah disuruh stay lebih lama.
6). Di Central Park lihat tupai.
Di rumah James, dapat sambal yang bisa bikin nostalgia masa kecil.
7). Supir taksi New York galak.
Supir pribadi James, penuh kasih, ngeremnya halus.
###
Bravo, Pak Dahlan!
Ima Lawaru
@Kujang Amburadul kemarin bertanya: Apa ibu mengkopi(backup) semua CHD sak-komentar2-nya....?
Iya semuanya saya copy termasuk KOMENTAR PERUSUH PILIHAN.
Justru di komentar pilihan ini yg saya fokus baca. Karena PERUSUH TAK KALAH PINTAR dari Abah.
Justru di komentar pilihan saya menemukan banyak macam solusi dari masalah hidup. Hahahaha.
Contoh: pernah saya kesulitan login komentar di CHDI. Eh di komentar pilihan perusuh saya nemu solusinya. Di situ disuruh perusuh unduh Firefox. Trus akses disway lewat itu. Smpe sekarang tak pernah kesulitan lagi.
Dll
Ima Lawaru
Lalu jika ada yg bertanya lagi: Mengapa saya repot² mem-backup CHDI ke laptop? Karena:
1. Berjaga jaga jgn sampai Disway tiba2 diserang hacker, dll. Lalu semuanya tiba² hilang.
2. Koleksi pribadi. Tulisan Abah tentang GANTI hati saya koleksi juga ke words laptop sejak jaman mahasiswa di 2008. Esai² Pak GM yg tersebar di medsos juga saya koleksi. Dll
3. Saya lebih nyaman sih baca CHDI yg sdh di-copy ke word office.
djokoLodang
-o--
Jam 3 siang....
Nenek mendapati Kakek sedang berbaring di lantai. Di ruang tengah.
"Apa-apaan in?
,Apa yang sedang kau lakukan?"
"Oooh, tadi aku bantu Cucu mewarnai buku gambar nya. Tadinya duduk. Saking asyiknya, lambat laun kami terbaring di lantai."
"Terus?"
"Mendadak temannya teriak memanggil namanya dari halaman depan. Ia serentak bangkit berdiri dan pergi. Jadi lah sekarang aku tergeletak di sini. Dan tidak bisa bangun. Bisa kah tolong bantu bangunkan aku?"
Nenek pelan-pelan melangkah pergi ke dapur.
"Sayang sekali kau hanya bisa terbaring di situ.
Ooh. lihat .. lihat itu... pai krim pisang baru matang.
Sedap nian aromanya."
"Aku datang!... Aku datang!! ..".
Kakek pun melompat bangun menuju dapur
--koJo.-
djokoLodang
-o--
Nenek: "Waktu aku ke dokter gigi kemarin, ia bilang mulutku kecil banget. Itu sebabnya aku kesulitan membersihkan gigiku pakai benang..
Karena mulutku sangat mungil. ..."
Kakek: "Oke, aku nggak pernah bilang kamu punya mulut besar.
Aku cuma bilang, berisik. ..."
--koJo.-
siti asiyah
Pagi ini saya abai dengan tulisan pak DI, .................................lebih menyenangkan baca komentar pilihannya.
Keren - keren dan menghibur
bagus aryo sutikno
Ya jelas KITA, para perusuh. Akan menulis MEMOAR buat blio. Ditulis di komen CHD edisi sehari sebelum blio meninggal.
hanya yotup
Setiap sahabat, tokoh atau orang yang dikenal baik oleh Pak Dis meninggal, beliau akan selalu menulis memoar untuk almarhum atau almarhumah tersebut. Ditulis panjang dengan semua kenangan. Dan kebaikan yang bersangkutan. Semua orang. Pun yang tidak terkenal di media. Seperti kakak kandungnya Pak Dis sendiri. Orang awam pasti tidak kenal, tapi Pak Dis tetap menuliskan memoarnya. Membuat kita sekalian jadi mengenal mbakyu Pak Dis nun jauh di Kalimantan sana. Saya baca Pak Dis sejak jama masih di JP: Catatan Dahlan Iskan. Di PLN: CEO Note. Di BUMN: Manufacturing Hope. Sampai beliau sudah tidak jadi sesuatu seperti sekarang. Dengan sangat sedih, ijinkan saya bertanya (maaf beribu maaf), kelak siapa yang akan menulis memoar tentang Pak Dis?
Ibnu Shonnan
Ketika hak belum mampu di definisikan. Maka banyak pihak yang merasa paling berhak. Berhak mendapatkan haknya. Dan wajib memperjuangkan apa yang dirasa menjadi haknya.
Herry Isnurdono
3 hari Abah DI di USA gratis. Nginap, makan, minum, mandi dll di runah James Sundah. Niatnya nengok kondisi JS. Melewatkan jalan2 di NY, Manhattan, Central Park, Down Town. Karena kalau jadi jalan2 pasti tidak gratis lagi. Belum kalau pengin makan atau jajan. Tapi Abah DI itu kaya. Konglomerat. Ke USA pasti bawa uang USD. Kalau ada yang gratis kenapa keluar duit. Makanya kaya. Sebenarnya Abah DI mau nginap di hotel, tapi karena sudah dianggap keluarga oleh JS, ya tinggal aja di rumah JS. Buat orang Indo di USA (diaspora), senang aja ditengok dan dikunjungi Abah DI. Mantan sesuatu dulu dijaman SBY. Bagi Abah DI senang juga ada fasilitas gratis. Apalagi tiket pulang ke Indonesia, gratis. Kebangetan namanya........
Ahmad Zuhri
Syukurlah Om James sudah sehat kembali, teringat saat gathering Perusuh tahun lalu kita nyanyikan lagu Lilin2 Kecil dan berdo'a kemudian dikirim ke beliau..
Sehat2 selalu semuanya..
Liam Then
Pak KS ini mantab sangat pengetahuannya. Bidang finansial ngeh, industri dan ekonomi pun ngeh.
Cuma sering ketutup omelan sarkasnya saja kepada yang anda sudah tahu. Kwkwkwkkw
Tivibox
Dari 11 lagu yang ada dalam album "Pure Instict" itu, ada 2 lagu yang sangat populer : "You and I" dan "When You Came Into My Life". Saat ini saya masih punya kaset album itu, (saya membelinya tahun 1996, saat albumnya keluar) yang bersampul dominan merah dan hitam seperti gambar api berkobar. Disampul kasetnya bagian dalam, memang tertulis untuk lagu "When You Came Into My Life " (bukan "When You Came to My Life") lirik dan musiknya diciptakan oleh Klaus Meine, Rudolf Schenker, Titiek Puspa dan James F.Sundah). Ada rasa kebanggaan tersendiri bagi saya saat membaca sampul kaset itu.
Liam Then
Mulai sekarang saya akan ganti istilah "tanggal tua" menjadi "tanggal sedih".
Bos pusing sedih ,hari bayar gaji sudah dekat.
Karyawan sedih, ATM sering minta maap.
Kang Sabarikhlas
lagu Lilin² Kecil buat saya jadi sedih mas James F harusnya juga buat lagu Lilin² Gede biar anu,... Abah merasa juga kayak 'lilin' meski gede
Tentang lagu September Ceria saya alergi, lha wong kalau awal bulan itu saya dengar lagunya, mesti dompet saya ndak bisa ceria sebulan...
apalagi sekarang tanggal tua...duh.
saya tambah mewek diiringi lagu 'Still Waiting At The Door'-nya AI.
padahal bagda subuh saya juga sedih dengar lagu "Mangu"....❤️
Lho?...Abah ngerti lagu WYCTML?..
anu..saya kira ngertinya cuma lagu Prapatan Gedangan, eh....Prapatan Sleko,...lha wong Abah kan cs.nya alm.Didik Kempot...sama, saya juga cs dangdut koplo.. he..he..he..
..........
"..Naaang...ini malam minggu,
ayo kita karaokean lagu Cinta Putih"
wow..bojoku teriak, tapi romantis je.
"Sebentar dik,..ini aku masih cari charge untuk kartu ATM.."
????...
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
WHEN YOU CAME INTO MY LIVE..
@Scorpions.
@Titiek Puspa.
@James F Sundah.
@1996.
You give me your smile.
A piece of your heart.
You give me the feel I've been looking for.
You give me your soul.
Your innocent love.
You are the one I've been waiting for.
I've been waiting for.
We're lost in a kiss.
A moment in time.
Forever young.
Just forever.
Just forever in love.
When you came into my life.
It took my breath away.
'Cause your love has. found its way to my heart.
Ooh, ah.
Ooh, ah.
You make me dream.
By the look in your eyes.
You give me the feel I've been longing for.
I wanna give you my soul.
All my life.
Cause you are the one. I've been waiting for.
I've been waiting for so. long.
When you came into my life.
It took my breath away.
And the world stopped turnin' round.
For your love.
When you came into my life.
It took my breath away, oh yeah.
'Cause your love has found its way to my heart.
Into my heart.
Just forever in love.
When you came into my life.
It took my breath away.
And the world stopped turnin' round.
For your love.
When you came into my life.
It took my breath away, oh yeah.
'Cause your love has found its way.
To my heart.
When you came into my life (in my life).
When you came into my life.
It took my breath away, oh yeah.
And the world stopped turnin' round.
For your love.
When you came into my life.
It took my breath away, oh yeah.
'Cause your love has found its way.
To my heart.
When you came into my life, yeah, yeah.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
PERMASALAHAN DAN PERSELISIHAN ROYALTI DI INDONESIA..
Masalah utama dalam royalti di Indonesia adalah:
1). Transparansi distribusi hasil royalti yang sudah terkumpul.
2). Banyak pencipta lagu mengeluh tidak mendapat royalti yang layak, atau tidak tahu lagunya digunakan.
3). Sistem pendataan lagu masih belum sepenuhnya akurat dan menyeluruh, membuat distribusi royalti tidak optimal.
4). Konflik antara pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) juga sering muncul, karena pencipta merasa tidak dilibatkan dalam proses audit dan verifikasi penggunaan lagu.
5). Selain itu, terdapat duplikasi keanggotaan LMK dan persaingan antar lembaga, yang membingungkan "pengguna lagu".
Antara lain restoran, hotel penyelenggara karaoke, penyelenggara konser, TV dan radio.
6). Penyanyi pertama dan musisi pendukung sering kali tidak mendapatkan royalti karena belum memahami atau mendaftarkan hak terkaitnya.
7). Di sisi lain, pengguna musik komersial banyak yang belum membayar royalti, baik karena ketidaktahuan atau sengaja menghindar.
8). Kurangnya penegakan hukum dan sosialisasi juga menjadi hambatan, sehingga pelanggaran terhadap hak cipta masih sering terjadi.
9). Meski sistem sudah mulai digital, persoalan eksekusi di lapangan dan kepercayaan antar pihak masih menjadi tantangan besar hingga saat ini.
10). Kayaknya ya hanya 9 di atas itu.
He he..
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KASUS ROYALTI MUSIK YANG PERNAH MASUK RANAH HUKUM DI INDONESIA..
Hingga 2025, beberapa sengketa royalti musik di Indonesia masuk ranah hukum.
1). Agnez Mo digugat Ari Bias karena membawakan lagu “Bilang Saja” tanpa izin, dan diputus membayar Rp1,5 miliar.
2). Karaoke Inul Vizta Manado digugat Yayasan KCI pada 2016 karena tak membayar royalti, dan dikenai denda Rp15 juta.
3). Ndhank Hartono, eks gitaris Stinky, yang menuntut hak atas lagu “Mungkinkah” terhadap Andre Taulany dan Stinky.
4). Tri Suaka digugat Erwin Agam dan band Ngatmombilung karena menyanyikan lagu “Emas Hantaran” dan “Luka Sekarat Rasa” tanpa izin, dengan gugatan Rp10 miliar.
5). Via Vallen yang meng-cover lagu “Sunset di Tanah Anarki” tanpa izin dari Jerinx SID.
Meski tanpa tuntutan hukum, kasus ini menyorot pentingnya izin cover lagu.
###
Perselisihan ini mencerminkan:
A). Lemahnya kesadaran hukum,
B). Kurangnya sistem distribusi royalti yang adil,
C). Perlunya penegakan hukum hak cipta yang konsisten..
Juve Zhang
Anda masih ingat Terry Guo????....inpestor kelas Paus bunting....dulu mau investasi besar besaran disini....3 kali menghadap Bang Koplak....ditolak mentah mentah...... Terry Guo disambut bagaikan Raja Duit di Vietnam.....dan Terry Guo Walk the Talk.... membangun banyak pabrik di Vietnam sampai Listrik Vietnam habis disedot Terry Guo..... sekarang Terry Guo mau bangun pabrik Besar lagi.....dan tidak mau di Vietnam karena listrik habis..... dan alamak Terry Guo gak datang ke negara Bang Koplak yg berlebihan Listrik..... Berlebihan Pekerja.....bonus demografi melimpah.....alih alih Terry Guo malah lari ke India.....dan bangun pabrik besar besaran senilai 1,5 milyar USD.....oh my Ghosh.... Terry Guo yg jatuh cinta ke negara Bang Koplak sekarang sudah tidak melirik lagi.....nasib mu angkuh ....sok gak butuh inpestor.....sok banyak orderan mobil koplak Esemka.....ribuan antrian mobil koplak ...anda gak akan sebagian kata bang koplak.....memang cocok main Srimulat..... wkwkw....
Tivibox
Lagu When You Came Into My Life tak boleh diproduksi di Indonesia. Padahal lagunya bagus sekali. Dinyanyikan dalam irama Slow Rock. Mengapa ? Saya tak menemukan jawabannya. Tapi, kira-kira, mungkin agar tak dibajak. Atau, dinyanyikan dalam irama dangdut koplo.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
@Achmad Faisol..
Terkait "pajak", artis tidak boleh menghindari ribet dengan dalih "pajak sudah dipotong bersih".
Karena EO atau konsumen si artis, saat melakukan pemotongan pajak selalu motong dengan tarif "terendah".
Di lain pihak, saat melaporkan SPT, si artis harus menjumlah semua honor, dan menghitung kewajiban pajak dengan tarif progresif, berdasar total honor, yang hanya si artis atau manajernya yang tau.
EO dan orang lain gak akan tau.
###
Sistim perpajakan kita itu menganut "self assesment".
Artinya wajib pajak wajib melakukan sendiri 3M:
1). Menghitung sendiri.
2). Menyetor sendiri.
3). Melaporkan sendiri kewajiban pajaknya.
Artis tidak bisa menghindari itu.
Karena begitulah aturan perpajakan kita.
Kalau ada artis yang malas ngurus itu semua, dan mau menunjuk saya sebagai konsultan pajak, ya saya juga siaplah.
Wong diajak ke Camino aja juga siap kok.
He he.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
@Tivibox..
Mengapa Lagu Kolaborasi Scorpions, James F. Sundah, dan Titiek Puspa Tak Bisa Diproduksi di Indonesia?
Versi lagu “When You Came Into My Life” hasil kolaborasi Scorpions dengan James F. Sundah dan Titiek Puspa tak bisa diproduksi atau diedarkan resmi di Indonesia karena masalah lisensi dan hak cipta.
Lagu ini merupakan milik label besar internasional, sehingga segala bentuk adaptasi—termasuk lirik baru dalam bahasa Indonesia—dianggap sebagai karya turunan (derivative work).
Untuk mendistribusikan versi tersebut secara resmi, dibutuhkan izin tertulis dari pemegang hak asli, yakni label dan atau manajemen Scorpions di Jerman.
Meski versi kolaboratif ini tercipta dalam semangat persahabatan dan kreativitas, secara hukum tetap memerlukan izin eksplisit.
Tanpa itu, produksi atau distribusinya dianggap pelanggaran hak cipta.
Karena izin tersebut tidak diperoleh, versi James–Titiek hanya bisa dinikmati secara terbatas—misalnya dalam konser atau pertemuan pribadi.
Tidak bisa masuk dapur rekaman resmi, apalagi diedarkan secara komersial di Indonesia.
Sebuah karya indah yang tersimpan rapi—mungkin suatu hari bisa resmi dirilis, jika pintu lisensi internasional terbuka.
Begitu pak..
Komentator Spesialis
Tahun segitu Ethiopia termasuk negara dengan penduduk termiskin di dunia. Kelaparan dimana mana. Sampai dibuatkan lagu untuk menggalang solidaritas bantuan.
Sekarang Ethiopia termasuk salah satu negara dengan ekonomi termoncer di Africa. Bahkan termasuk papan atas negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Cuman tahun lalu mereka agak apes. "Cuman tumbuh" 7.9%.
Dan Ethiopia juga sudah hilang dari daftar negara dengan penduduk termiskin menurut data Bank Dunia. Namun terbit Indonesia menggantikan sebagai negara dengan prosentase penduduk miskin terbesar ke 4 dunia, yaitu sebesar 60.4%. Tapi jangan kuatir, kita masih lebih baik daripada Namibia dan Botswana. Hasil kerja di anu yang kerjanya bikin hutang bengkak, BUMN bangkrut dan harga harga naik. Tapi dia dan keluarganya moncer pakai tas Hermes. Mantab !!
MZ ARIFIN
ROYALYY TUHAN.
Kita pakai hak cipta Tuhan: sinar matahari, oksigin, air, akal, nyawa, jantung, perut, usus, alat kelamin, bumi.
Sorga setelah mati.
Tuhan beli diri & nyawa kita.
Tuhan perintahkan agar kita bayar, jual diri & nyawa kita, royalty untuk Tuhan dg taati petunjuk2 Nya.
Wilwa
Jepang waktu itu numpuk USD buanyaak. :):):). Lalu dikerjain USA sehingga resesi selama satu dekade. Periode yang biasa disebut ekonom Jepang sebagai the Lost Decade. Kini USA hendak menerapkan hal yang sama ke Tiongkok. Tapi kalau Jepang ibarat Last Samurai yang tak berdaya melawan senapan otomatis maka Tiongkok ibarat Liong melawan elang Amerika. Elangnya keok. ☕️
Udin Salemo
warteg warmo ada di Tebet/
sudah lama jadi fenomenal/
dalam hidup tak perlu ribet/
ahli satu bidang anda terkenal/
tersangka menjawab belit-belit/
dalam sidang kasus tipu menipu/
ingin kaya tak perlu jalan sulit/
pakar satu ilmu uang mencarimu/
=============================
rabaa balai lubuak buayo/
buruang punai di dalam samak/
katiko awak lai sadang kayo/
banyak nan mangaku dunsanak/
karuah ayia batang Sungai Aro/
urang manjalo sambia lalu/
kok badan sadang sansaro/
banyak nan mangaku indak tau/
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 186
Silahkan login untuk berkomentar