Menurut perkiraan ekonomi Economist Intelligence untuk tahun 2024, Timur Tengah diperkirakan akan melaporkan pertumbuhan hanya di bawah 3 persen menyusul perkiraan pertumbuhan yang sangat kecil sebesar 1,8 persen pada tahun 2023.
Salah satu negara dengan perekonomian terbesar di kawasan ini, Arab Saudi, akan melakukan bertahap. pengurangan produksi minyak sepihak yang diberlakukan pada pertengahan tahun 2023.
Selain itu, investasi akan terus mengalir di sektor non-energi Arab Saudi seiring dengan upaya diversifikasi ekonominya.
BACA JUGA:Wellbeing Chair OSIM Puncak Inovasi Pada Teknologi Kursi Pijat
BACA JUGA:BRI Optimistis Bisnis Remitansi Mampu Tumbuh Hingga 25% selama Ramadan dan Lebaran 2024
Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, dan negara-negara besar GCC lainnya akan mendapatkan keuntungan dari strategi diversifikasi perdagangan dan investasi mereka.
Negara-negara GCC adalah salah satu negara Muslim paling maju. Timur Tengah tentu saja merupakan lokasi terpenting bagi koridor transportasi baru Eurasia yang menawarkan jalur perdagangan alternatif.
Wilayah ini telah menjadi wilayah penting bagi aliansi geostrategis bagi negara-negara besar di kawasan dan kekuatan internasional.
Pada bulan September 2023, bersama dengan AS, UE, dan India, negara-negara Timur Tengah termasuk UEA, Arab Saudi, Yordania, dan Israel menandatangani Nota Kesepahaman untuk mengembangkan Koridor Ekonomi India-Timur Tengah-Eropa (IMEC).
Untuk saat ini, keadaan tampaknya tidak berjalan baik baik secara politik maupun ekonomi bagi negara-negara Timur Tengah untuk melakukan kegiatan ekonomi skala besar di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Promo Ramadan Blibli dengan Produk Serba 5Ribu! Mulai dari Busana Muslim Hingga Makanan
BACA JUGA:Moratelindo Soft Launching MoNICA Sumatera Utara di Medan
Menurut perkiraan regional Dana Moneter Internasional (IMF) , kawasan MENA diperkirakan akan membaik pada tahun 2024 dan 2025 karena para ekonom memperkirakan faktor-faktor pertumbuhan akan membaik, seperti pengurangan produksi minyak sementara dan pelonggaran inflasi di sebagian besar negara pengekspor minyak.
Mayoritas negara-negara Muslim berbasis di Afrika, perekonomian Afrika diperkirakan akan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan dibandingkan sebagian besar kawasan, dengan rata-rata PDB berpotensi mencapai hingga 3,5 persen pada tahun 2024, sesuai dengan Situasi dan Prospek Ekonomi Dunia (WESP) PBB .
Negara-negara Muslim memiliki dampak besar terhadap geopolitik dan ekonomi global karena populasinya yang besar, sumber daya alamnya, dan kepentingan strategisnya.
BACA JUGA:Gunnebo Indonesia Perkenalkan Brankas EUROPA T2 Tahan Api, Gunakan Teknologi Autentikasi