Sosok Wanita yang Adang Kakek Saat Hendak ke Masjid Tempat Jokowi Jumatan di Labuhanbatu Bukan Paspampres, Ini Faktanya

Selasa 19-03-2024,14:39 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

LABUHANBATU, DISWAY.ID - Seorang pria bernama Marhan Harahap meninggal dunia bertepatan dengan kunjungan Presiden Jokowi di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Jumat 14 Maret 2024 kemarin. 

Peristiwa ini lantas viral karena Marhan diketahui meninggal usai diadang masuk oleh seorang petugas keamanan wanita di Masjid Agung Rantauprapat. 

BACA JUGA:Jokowi Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Marhan Harahap saat Dihalangi Menuju Masjid di Labuhanbatu

BACA JUGA:Marhan Harahap Meninggal Dunia Setelah Diseret Petugas Saat ke Masjid Agung Rantauprapat yang Digunakan Jokowi untuk Jumatan

Masjid itu menjadi lokasi tempat Jokowi salat Jumat dan dijaga ketat Paspampres dan petugas kepolisian.

Lalu, siapa sosok wanita yang mengadang Marhan?

Menurut Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Parlando mengatakan, wanita berbatik merah yang mengadang Marhan adalah anggota Polisi Wanita (Polwan) dari Polres Labuhanbatu.

“Itu Polwan. Semua unit dikerahkan dan  sebagian pakai batik termasuk Polwan. Paspampres pun ada pakai batik ya, ada pakaian dinas,” kata Parlando saat dikonfirmasi pada Selasa 19 Maret 2024. 

BACA JUGA:Detik-detik Poster Emak-emak Dirampas Paspampres di Depan Jokowi di Pasar Labuhanbatu: Pak Tolong Kami!

BACA JUGA:Vonis Anggota Paspampres Pembunuh Imam Masykur Dilaksanakan Pekan Depan

Parlando menambahkan, petugas Polwan berbatik itu memang ditugaskan di Ring 1 pengamanan presiden. 

“Jadi polwan itu dari Polres (Labuhanbatu), ditempatkan sebagai petugas ring 1 untuk penjagaan perempuan,” sambungnya.

Menurut Parlando, Marhan diadang lantaran masjid sudah penuh sesak dipadati jemaah. Personel sudah bekerja sesuai dengan sesuai dengan SOP.

Adapun peristiwa yang viral itu sudah dilakukan dengan proses yang humanis. Parlando memastikan tak ada tindakan kekerasan yang dilakukan personel Polres Labuhanbatu.

“Bukan diadang dalam artian arogan, Polwan ini merentangkan tangan karena masjid sudah penuh, tak muat lagi. Petugas yang lain pun sebelumnya itu sudah kita sarankan juga (pindah masjid),” kata dia.

Kategori :