Detik-detik Poster Emak-emak Dirampas Paspampres di Depan Jokowi di Pasar Labuhanbatu: Pak Tolong Kami!

Detik-detik Poster Emak-emak Dirampas Paspampres di Depan Jokowi di Pasar Labuhanbatu: Pak Tolong Kami!

Dari video yang beredar di akun X @MurtadhaOne1 terlihat jelas detik-detik poster emak-emak direbut Paspamres di depan Jokowi di di Pasar Labuhanbatu.-tangkapan layar X@MurtadhaOne1-

JAKARTA, DISWAY.ID – Masyarakat dan pedagang menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo saat kunjungannya ke Labuhanbatu, Sumut pada 15 Maret 2024 lalu.

Selain mengunjungi pasar di Labuhanbatu, Jokowi juga menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kompleks Pergudangan Bulog Bakaran Batu.

Sedangkan dalam kunjungannya kepasar Labuhanbatu, para pedagang dan masyarakat begitu bersemangat mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Jokowi.

BACA JUGA:5 Reaksi Alergi yang Mungkin Anda Alami Saat Berada di Pantai

BACA JUGA:Gus Iqdam Disejajarkan dengan Elon Musk, Netizen: Sama-sama Dibawah Ketiak Setanyahu

Akan tetapi salah satu warga yang berdiri di tempat yang lebih tinggi dan membawa sebuah poster sembari berteriak minta bantuan.

“Pak Jokowi tolong kami”, teriak emak-emak sembari membentangkan sebuah poster.

Dari video yang beredar di akun X @MurtadhaOne1 terlihat jelas detik-detik poster emak-emak direbut Paspamres di depan Jokowi di di Pasar Labuhanbatu.

BACA JUGA:BMKG Sebut Bibit Siklon Tropis Bikin Sepekan Bulan Puasa Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang

BACA JUGA:Prediksi Manchester United Vs Liverpool di Piala FA: The Reds Menang Tipis atas Setan merah, Minggu Malam Ini

Begitu seorang ibu yang membentangkan poster, langsung salah satu yang Paspamres mendekati dari belakang dan merampas poster tersebut.

Dalam poster tersebut tertulis, “Kami mau sehat, tidak dicemari PT PPSP”, di mana PT PPSP atau PT Pulo Padang Sawit Permai sendiri merupakan salah satu pabrik sawit yang mendapatkan penolakan dari warga Kelurahan Pulo Padang, Kec. Rantau Utara, Kab. Labuhanbatu, Prov. Sumatera Utara.

Penolakan tersebut dilakukan oleh masyarakat karena lokasi pembanggunan babrik yang berdekatan dengan perumahan warga dan disinyalir menimbulkan banyak permasalahan mulai kerusakan lingkungan hingga wabah penyakit yang berkepanjangan.

BACA JUGA:Donny Kesuma Kena Serangan Jantung, Sang Anak: 'Sempat Lemas Gak Bisa Berdiri'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads