Bila biasanya manusia terdapat 46 kromosom, pada individu dengan Down Syndrome terdapat 47 kromosom.
Hal ini mengakibatkan perubahan atau abnormalitas yang memengaruhi perubahan fisik, perilaku maupun intelektual.
Down Syndrome merupakan kondisi seumur hidup. Anak-anak yang dilahirkan dengan Down Syndrome juga sering mengalami masalah pendengaran dan penglihatan.
Dikatakan, pertumbuhan yang terlambat dan masalah perilaku sering dilaporkan pada anak-anak dengan Down Syndrome.
Masalah perilaku ini dapat mencakup kesulitan memusatkan perhatian, perilaku obsesif/kompulsif, keras kepala, atau emosional.
BACA JUGA:Aniaya Anak Down Syndrom, Dua Satpam Stasiun Duri Ditangkap Polsek Tambora
Peduli dengan Down Syndrome
Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak dan peserta didik Down Syndrome serta memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait konsep pembinaan dan pendidikan bagi anak dan peserta didik Down Syndrome, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Dit. PMPK), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), mengadakan Puncak Peringatan Hari Down Syndrome (HDS) Sedunia.
“Melalui peringatan Hari Down Syndrome sedunia ini kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait konsep pembinaan dan pendidikan bagi anak dan peserta didik Down Syndrome. Masyarakat harus terus diberitahu, bahwa penanganan tepat sejak dini, sangat diperlukan, sehingga anak-anak Down Syndrome mampu hidup menjalani aktivitas dengan mandiri dan penuh dengan kebahagiaan,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril.
Selain itu, lanjut Dirjen PAUD Dikdasmen, peringatan ini diharapkan memotivasi dan memberikan dukungan psikologis bagi orang tua anak Down Syndrome sangat penting.
Salah satunya, dengan memberikan ruang bagi anak-anak Down Syndrome untuk mendapatkan hak pendidikan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan mereka secara optimal, agar dapat berkontribusi di masyarakat.
BACA JUGA:Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Anak Down Syndrome Terancam 15 Tahun Penjara, Berikut Kronologinya
Dengan mengangkat tema “Kita Istimewa”, pihaknya berharap dukungan terhadap anak-anak dengan disabilitas Down Syndrome akan dapat membuat mereka merasa lebih percaya diri dan berdaya, tidak merasa terbatas, dan dapat memberikan semangat untuk terus belajar menggali potensi lebih dalam.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Aswin Widiyanto, mengatakan bahwa tujuan kegiatan peringatan ini yaitu memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan dan masyarakat untuk memberikan dukungan kepada anak-anak Down Syndrome.
“Kita ingin anak anak Down Syndrome agar memiliki kesempatan dalam memperoleh pendidikan sehingga dapat berkontribusi dalam kehidupan dimasyarakat,” ujar Aswin.