JAKARTA, DISWAY.ID - Penderita tumor prostat jinak rentan menyerang pria dengan insidensi mencapai hampir 50 persen, terutama di atas usia 50 tahun.
Oleh karena itu, tak sedikit masyarakat yang berobat ke luar negeri dalam proses penyembuhan.
Namun, di Indonesia sudah hadir inovasi bernama Water Vapor Thermal Therapy.
Dengan adanya terapi ini, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan terapi efektif pada masalah pembesaran prostat jinak.
Water Vapor Thermal Therapy merupakan salah satu kemajuan di bidang urologi yang mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya efek samping pengobatan pembesaran prostat, terutama risiko disfungsi ereksi dan gangguan ejakulasi.
BACA JUGA:PB IDI Rekomendasi Pemerintah Mudahkan Akses Vaksin ke Masyarakat Jelang Mudik Lebaran 2024
Selain itu, Water Vapor Thermal Therapy juga bisa menjadi solusi bagi pasien yang memiliki risiko tinggi untuk tindakan pembiusan dan pembedahan prostat yang lebih invasif, mungkin terkait umur, komorbiditas, atau hal lainnya.
Prosedur ini hanya membutuhkan pembiusan sedasi ringan, waktu pengerjaan yang sangat cepat (berkisar antara 10-20 menit), risiko perdarahan sangat rendah, dan waktu rawat yang singkat.
Terapi ini menggunakan frekuensi radio untuk menciptakan energi dalam bentuk uap air. Dengan bantuan instrumen khusus yang ada pada terapi tersebut dan kamera kecil yang dimasukkan ke dalam uretha, uap panas dengan suhu 103 derajat akan disuntikan langsung ke dalam prostat pasien secara presisi.
Jumlah suntikan/treatments yang diberikan akan bergantung kepada ukuran prostat pasien dan pertimbangan klinis surgeon.
Struktur penting seperti katup kencing bagian dalam sebagai pengatur ejakulasi dan saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius) harus dipreservasi seoptimal mungkin untuk mengurangi risiko gangguan ejakulasi.
Uap panas ini akan menimbulkan kematian sel prostat secara luas dan merata karena menyebar secara konveksi.
Sel-sel yang mati perlahan akan diserap oleh tubuh, dalam 2 sampai 4 minggu keluhan pasien akan membaik, dan hasil paling optimal akan didapat sekitar 1-3 bulan post tindakan.
BACA JUGA:Sindrom Wajah Iblis Mengerikan, Penderitanya Melihat Muka Orang Lain Seperti Setan
Tindakan ini juga tidak menggunakan pembiusan total ataupun spinal, cukup sedasi ringan saja. Tindakannya juga sangat cepat, dari proses pembiusan hingga pengerjaan hanya sekitar 10-20 menit dengan perdarahan sangat minimal. (Hasyim Ashari)