JAKARTA, DISWAY.ID - Angin segar terhadap permintaan penyetopan distribusi beras Bulog SPHP, oleh perkumpulan penggilingan padi dan pengusaha beras Indonesia (PERPADI) langsung di respon Bulog
Sebelumnya wakil ketua PERPADI Jakarta, Billy Haryanto mengatakan pihaknya telah meminta Badan Pangan Nasiona,l agar memerintahkan Perum Bulog menyetop distribusi SPHP.
" Saya sudah minta untuk disetop kepada Bapanas Kasihan petani harga gabah biar nggak jatuh," ujarnya kepada wartawan.
BACA JUGA:Astra Financial dan OJK Talkshow Literasi Keuangan Digital
BACA JUGA:HERO Group Ungkap Tren Belanja Masyarakat saat Ramadan Meningkat
Lebih lanjut menurut Wakil Ketua Perpadi Jakarta ini, saat ini petani mulai memasuki musim panen, jika distribusi beras SPHP ke pasar tidak dihentikan maka akan berdampak pada harga gabah di petani.
" Kita maunya di setop beras SPHP karena sudah panen raya," ujar Billy kepada wartawan pada Rabu, 3 April 2024.
Hal ini ternyata mendapatkan respon dari Bulog. Terkini Perum Bulog telah menghentikan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar induk hingga tradisional.
Penyetopan ini dilakukan sementara karena saat ini masuk musim panen, di mana stok dari petani dalam negeri meningkat.
Pernyataan penyetopan distribusi beras SPHP ke pasar disampaikan langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi saat Bincang Bersama di Perum Bulog.
BACA JUGA:Bank Danamon Buka Layanan Penukaran Uang Maksimal 300 Nasabah Per Hari
BACA JUGA:Danamon Syariah Travel Fair 2024 Perkuat Komitmen Ibadah Haji dan ZISWAF
" Sudah disetop, SPHP yang melalui jalur distribusi sudah disetop," Ucap Bayu kepada wartawan pada Selasa (02/04).
Lebih lanjut Bayu menyampaikan saat ini distribusinya hanya ke ritel tradisional dan modern market, di mana hanya ukuran 5 kilogram (kg).
Itupun hanya ritel yang masih berkontrak distribusi dengan Bulog. Jadi distribusi SPHP ukuran puluhan kilogram yang biasa diecer sementara disetop.