Muhadjir Beberkan Angka Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia 2023 Jauh dari Target Pemerintah

Jumat 05-04-2024,10:33 WIB
Reporter : Intan Afrida Rafni
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebutkan, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9.36 persen pada Maret 2023.

Menurut Muhadjir Effendy, angka tersebut terbilang tinggi dan jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu 6.5 persen.

"Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi atau susenas Maret 2023 yang dilakukan oleh badan pusat statistik atau BPS, angka kemiskinan nasional mencapai 9.36 persen, sementara target RPJMN tahun 2020-2024 ditetapkan sebesar 6.5 sampai dengan 7.5 persen," ujar Muhadjir Effendy dalam sidang lanjutan perkara PHPU di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024.

BACA JUGA:Shimmer Shimmer! Busana Ini Viral Jadi Koleksi Lebaran 2024, Bukan Hijau Sage

BACA JUGA:Israel Aktifkan Pertahanan Udara Usai Iran Ancam Balas Dendam, Buntut Serangan Udara Kantor kedutaan di Suriah

Oleh sebab itu, untuk memenuhi target RPJMN, pihaknya perlu melakukan pendekatan dengan kebijakan khusus dari berbagai program yang ada di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.

Sedangkan untuk kemiskinan ekstrem, kata Muhadjir Effendy, pada Maret 2023 sudah mencapai 1.12 persen.

Angka tersebut menurun dari sebelumnya, yang mana pada Maret 2022 mencapai 2,04 persen.

"Berarti pencapaian dalam satu tahun terakhir sebesar 0.92 persen," imbuhnya.

BACA JUGA:Iran Bersiap Serang Israel, Bersihkan Jalur Udara dari Penerbangan Komersial

BACA JUGA:Waduh! Bule di Bali Malah Asik Main Selancar Saat Banjir di Jalan Pantai Kuta, Aksinya Jadi Viral

Dengan angka tersebut, pihaknya akan terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan ekstrem hingga menyentuh 0 persen.

"Kita harus terus mengupayakan agar target nol persen berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2022 dapat terwujud pada tahun 2024," jelasnya.

Adapun perhitungan angka kemiskinan di Indonesia sendiri, yakni menggunakan pendekatan pengeluaran, yang artinya akan menghasilkan garis kemiskinan secara nasional sekitar Rp 554.458 per kapita, per bulan.

BACA JUGA:Airlangga Tegaskan Pemberian Bansos Bukan Hanya di Indonesia, Bandingkan Singapura hingga India

Kategori :