Daging olahan meliputi bacon, ham, hot dog, sosis, dan daging lainnya yang telah diubah dari bentuk aslinya melalui pengawetan, pengasapan, dan pengasinan.
Makanan ini cenderung tinggi lemak jenuh dan natrium yang menyumbat arteri, yang dapat menyebabkan hipertensi.
Daging olahan juga rendah nilai gizinya.
3. Makanan yang dipanggang
Siapa yang tidak suka sepiring kue keping coklat yang baru dipanggang?
Sayangnya, karena banyak kue yang dibeli di toko dibuat dengan mentega atau mentega, jenis makanan ini cenderung tinggi kolesterol dan lemak jenuhnya.
Mereka juga merupakan sumber gula tambahan. Gula telah terbukti menurunkan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) yang bermanfaat.
Hal ini juga memicu kadar trigliserida (lemak darah) yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
BACA JUGA:3 Jenis Makanan Sehat Dikonsumsi untuk Tingkat Kolesterol yang Baik
4. Daging merah (sapi, babi, dan domba)
Daging merah umumnya tinggi lemak jenuh dan kolesterol, terutama daging giling, iga, daging babi, dan steak.
Jika Anda tidak ingin berhenti mengonsumsi daging merah sepenuhnya, pertahankan ukuran porsi Anda tetap kecil (hingga 3 ons) dan batasi konsumsi Anda hingga sekali seminggu.
Pilihlah potongan daging merah yang lebih ramping seperti 90% daging giling, pinggang babi atau tenderloin, dan steak sayap.
Sebagai alternatif daging merah, tambahkan beberapa protein tanpa lemak ke piring Anda. Ini termasuk:
Dada ayam atau kalkun tanpa kulit
Ikan berdaging putih (misalnya bass, halibut, cod)