JAKARTA, DISWAY.ID - Iran diperkirakan akan menyerang Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam ke depan.
Hal ini dilaporkan secara eksklusif Wall Street Journal pada Kamis mengatakan, bahwa negara Yahudi itu " bersiap untuk serangan langsung" di utara atau selatan negara itu.
Laporan tersebut mengutip seseorang yang diberi pengarahan oleh pimpinan rezim Iran menyatakan, "belum ada keputusan akhir yang dibuat" karena rencana serangan telah dibahas.
BACA JUGA:Bujukan Amerika Dicuekin China, Rusia Beri Dukungan Penuh Untuk Serang Israel
BACA JUGA:Israel Persiapkan Skenario Serangan Balik, Jika Iran Berani Balas Dendam
Serangan tersebut merupakan respons atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan beberapa anggota Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam.
Teheran kemudian secara terbuka mengancam akan membalas serangan tersebut.
Laporan Rabu sebelumnya dari Bloomberg, yang mengutip laporan intelijen AS, mengatakan bahwa AS dan sekutunya meramalkan bahwa serangan Iran terhadap Israel " akan segera terjadi .
" Namun, WSJ mengutip sumber yang mengatakan bahwa serangan itu mungkin terjadi “di dalam perbatasan Israel.”
Awal pekan ini, IRGC menghubungi Pemimpin Tertinggi negara tersebut Ayatollah Ali Khamenei dengan opsi untuk menyerang kepentingan Israel.
BACA JUGA:Israel Klaim Indonesia Siap Kerjasama Buka Hubungan Diplomatik Demi Gabung OECD
Journal melaporkan, mengutip seorang penasihat pasukan paramiliter, dan laporan tersebut juga mengatakan bahwa dalam beberapa jam terakhir, akun media sosial yang terkait dengan IRGC memposting video yang menunjukkan simulasi serangan rudal terhadap bandara Haifa Israel di utara negara itu, dan fasilitas nuklirnya di Dimona yang berada di selatan.
Laporan tersebut juga mencatat kekhawatiran Khamenei jika suatu serangan dapat menjadi bumerang, misalnya, dalam skenario di mana Israel akan mencegat proyektilnya.
Kemudian membalas dengan serangan terhadap infrastruktur strategis Iran, dan seorang penasihat mengatakan bahwa “dia masih mempertimbangkan risiko politiknya.