Zeni

Sabtu 13-04-2024,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

SAYA kecolongan. ''Pencurinya'' perusuh Disway: soal Zeni Tempur.

Mestinya tulisan saya hari ini tentang kesatuan Zeni TNI-AD. Bukan hanya Amerika yang punya corps of engineering. Yang kini mereka lagi bersih-bersih reruntuhan jembatan besar yang ambruk di Baltimore. 

Tapi ya sudah. Soal Zeni sudah diulas lengkap oleh dua komentator Disway. Saya setuju dengan komentar itu. Sebagian APBN yang untuk proyek fisik sebaiknya dikerjakan oleh Zeni Tempur. Agar keterampilan tentara di bidang itu terus meningkat. Tanpa praktik di lapangan keterampilan sulit dinaikkan.


Logo Zeni TNI-AD-Mabes TNI-AD-

Saya jadi ingat saat ke Korea Utara. Sebelum Covid-19. Di Pyongyang saya lihat banyak tentara lagi menanam kabel. Di pinggir jalan raya. Tidak hanya laki-laki. Mereka bekerja dengan seragam tentara. Lengkap. Bukan hanya celana yang doreng atasnya kaus. Atasnya pun baju doreng yang dimasukkan.

Saya siap-siap memotret kegiatan itu. Terutama saat mereka berbaris hendak menarik kabel.

Tiba-tiba pendamping saya mencegah saya mengambil foto. Tidak boleh. Itu bagian dari rahasia negara.

Padahal saya hanya melihatnya sebagai objek foto yang unik saja: tentara mengerjakan proyek penarikan kabel listrik. 

Di balik pelarangan itu saya justru dapat info lebih dalam: semua proyek di Korea Utara dikerjakan oleh tentara. Tidak hanya jembatan. Atau badan jalan. Pun gedung bertingkat. 

"Lihat di sana itu. Semuanya dibangun oleh tentara," katanyi.

Dia menunjukkan jari ke arah kumpulan gedung pencakar langit. Banyak sekali. Beberapa blok di pusat kota Pyongyang.

Itulah SCBD-nya Pyongyang. 

Saya hitung pelan-pelan: ada berapa gedung pencakar langit di pusat kota itu. Ada 29 gedung.

Semuanya gedung baru. Arsitekturnya tidak beda dengan gedung modern zaman sekarang di negara kapitalis. Indah. Ada yang main kaca kombinasi beton.

Tentu saya tidak tahu apakah kehalusan interiornya sebagus eksteriornya itu. 

Yang jelas pusat kota baru Pyongyang jauh dari gambaran tipikal arsitektur negara komunis masa lalu.

Bahwa tentara mampu membangun begitu banyak pencakar langit tentu ilmu teknik sipil dan arsitekturnya sudah sangat tinggi.

Dan semua gedung itu baru. Kesan saya: Pyongyang pun sedang ketularan demam membangun. Ikut tetangga baratnya: Tiongkok.

Dalam kemiskinannya yang parah pun Korut menggeliat seperti itu. Apalagi kalau punya uang.

Maka Korut terus menuntut agar sanksi dari Amerika itu dicabut. Tidak usah semua. Satu saja dulu: boleh ekspor batu bara. Tidak pernah bisa.

Anda sudah tahu: Korut sering uji coba senjata balistik. Rasanya itu bagian dari caranya agar sanksi dicabut. Tanpa itu pun toh sanksi tidak pernah dicabut.

Saya tidak tahu kemampuan Zeni TNI-AD sampai di mana. Sudah setinggi apa.

Sewaktu di PLN saya pernah risau apakah ahli-ahli di PLN mampu mengerjakan sendiri pembangunan PLTU atau gardu induk. Semua dikerjakan kontraktor.

Pun Zeni, kita ingin tahu proyek prestisius apa yang pernah dikerjakannya.

Corps of engineering tentara Amerika punya daftar proyek-proyek raksasa. Lihatlah sendiri di laporannya. Bahkan pernah mengerjakan proyek terbesar di Saudi Arabia. Pun banyak negara lainnya.

Yang saya tahu anggota Korps Zeni bukan orang sembarangan. Salah satu anggotanya bisa mencapai karir tertinggi: Panglima TNI. Bahkan lantas menjadi wakil presiden: Jenderal Try Sutrisno.

Atau, jangan-jangan sifat perang di masa depan sudah tidak lagi membutuhkan Zeni? (Dahlan Iskan)

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Edisi 12 April 2024 Berjudul : Kesatuan Teknik

Handoko Luwanto

Zeni (serapan dari bahasa Belanda: Genie, bahasa Inggris: Combat engineer, Pioneer, Sapper) adalah satuan militer yang bertugas melakukan tugas-tugas teknik militer untuk mendukung operasi tempur pasukan darat. Zeni berperan penting dalam berbagai hal, seperti: Membangun infrastruktur militer: Ini termasuk membangun jembatan, jalan, dan lapangan terbang untuk memudahkan pergerakan pasukan dan peralatan militer. Melaksanakan operasi tempur: Zeni bertugas menghancurkan rintangan musuh, seperti bunker, barikade, dan ranjau darat. Mereka juga bisa membangun kubu pertahanan untuk melindungi pasukan. Zeni menghancurkan rintangan Membersihkan ranjau darat: Zeni dilatih untuk menjinakkan dan membersihkan ranjau darat dan bahan peledak lainnya, sehingga aman bagi pasukan untuk melintas. Menyediakan dukungan logistik: Zeni dapat membantu membangun dan memperbaiki infrastruktur sipil yang penting untuk mendukung operasi militer, seperti jembatan dan jalan raya. (source: Gemini Google)

thamrindahlan

Selamat pagi.salam Jum"at berkah. Tentara Amerika bisa diandalkan untuk mengatasi akibat musibah skala pelik. Demikian pula TNI. Anda sudah tahu Tentara Indonesia sejak perang kemerdekaan selalu tampil didepan menyelamatkan negara dari keadaan darurat. Bhakti Sosial ABRI di era orde baru sangat dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Berrkembang pula Dwi Fungsi ABRI berupa kebijakan Anggota Tni Polri diangkat / ditunjuk sebagai Gubernur Bupati. Fakta pola kerja disiplin dan tanggung jawab serta tegas Anggota ABRI berhasil mengamgkat derajat daerah menjadi lebih makmur. Korupsi Kapala Daerah jarang terdengar saat itu Sekain di eksekutif Dwi Fungsi ABRI juga terjadi di Legislatif. Anggota ABRI aktif sebagai Anggota DPR DPRD berfungsi sebagai penyeimbang pengawal regulasi ditengah orang sipil Anggota DPR dari Partai Politik. Bisa jadi di era Prabowo Subianto peran TNI POLRI akan lebih difungsikan pada Pemerintahan. Korupsi Kolusi Nepotisme bisa lebih mudah dan sukses dibrantas. Saatnya TNI turun gunung. Semoga... dan Amin Salamsalaman.

Property Property

X : "Siapa namamu?" Y : "Nama saya, alat kelamin laki-laki. Cuma huruf depannnya diganti huruf 'D'". X : "Diganti huruf 'd'??? Oooh.... Dontol". Y : "DENIS, goblog."

Lagarenze 1301

Taipan properti Vietnam Truong MyLan, yang korupsi sekitar Rp 200 triliun, divonis hukuman mati oleh pengadilan setempat. Lha, Vietnam aja berani. Indonesia mana? Sejauh ini, tak satu pun koruptor di Indonesia yang dijatuhi hukuman mati. Masih sebatas wacana. Dan, hanya janji-janji kampanye. Yang dituntut hukuman mati memang sudah ada. Di antaranya, Heru Hidayat dalam kasus Asabri. Tapi, vonisnya malah nihil. Di kasus Jiwasraya, Heru Hidayat dituntut hukuman mati dan vonisnya juga hukuman mati. Indonesia, IMHO, sebenarnya sudah dalam keadaan kriris, darurat, sudah sesuai dengan yang disyaratkan UU Tipikor. Jadi, kapan vonis mati untuk koruptor? Kapan-kapan.

Mbah Mars

INTERMEZZO Bu Guru: "Anak-anak, siapa yang pingin masuk surga ?" "Sayaaa Buuu...", sahut semua murid serentak. Kecuali Bolkin. Bu Guru:"Siapa yang tidak ingin masuk neraka ?" Lagi-lagi semua murid menjawab serentak:"Saya Buu". Kecuali Bolkin. Ia satu-satunya murid yang diam tanpa menjawab. Akhirnya, Bu guru tanya langsung pada Bolkin: "Bolkin, kamu milih masuk surga atau neraka ?" Bolkin kaget, langsung menjawab spontan, "Tidak milih dua-duanya Bu". Bu guru heran. Isa bertanya, "Lha terus kamu mau masuk mana, Kin ?". Bolkin menjawab mantap, "Sesuai pesan kakek sebelum meninggal, apapun yang terjadi saya akan masuk tentara, Bu"

Dasar Goblik

Ko Liam kata guru Bangsa Gus Dur..Hanya ada 2 masalah di dunia ini..1..Masalah yang ada jalan keluarnya.Itu tidak perlu di pikirkan.Karena bisa di selesaikan.2.Masalah yang tidak ada jalan keluarnya.Itu pun tidak perlu di pikirkan karena memang tidak ada jalan keluarnya..

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Suatu hari, CEO berbicara kepada tim manajemennya tentang rasa tanggung jawab. Dia mengajukan pertanyaan: "Katakan padaku, jika aku tidur dengan istriku, apakah itu tugasku atau tanggung jawabku?" Sesaat hening.... Seorang manajer kemudian menjawab: "Pak, itu tugas Bapak." "Mengapa?" tanya CEO. "Sebab, jika itu merupakan tanggung jawab, pasti Bapak menyerahkannya kepada salah satu dari kami."

Er Gham

Salah satu keunggulan tentara zeni Indonesia adalah kemampuan untuk mencari mata air dalam tanah secara manual. Tanpa alat modern. Khususnya untuk mengetahui titik bor.

Johannes Kitono

Divers. Kalau tentara AS punya Corps of Engineers sejak tahun 1700. Indonesia juga punya Divisi Zeni bagian AD yang tugasnya antara lain bongkar pasang jembatan. Dan jembatan gantung bergoyang yang melintasi Sungai Sekayam di kota Sanggau. Konon hasil konstruksi tentara Zeni. Nah menarik adalah para Divers yang menyelam di rongsokan jembatan. Tidak dijelaskan turbidity / kekeruhan air sungai tsb. Yang umumnya selalu berubah. Biarpun peralatan divingnya canggih. Diver tidak bisa melihat objek kalau airnya keruh. Biarpun sertifikatnya A3 atau Rescue Scuba Diver. Untuk menaikkan atau mengangkat objek dalam air. Selain pakai crane juga bisa digunakan parasut bawah air. Para rescue diver tinggal kaitan rantai di objek dan meniupkan udara di parasut. Otomatis objek tsb akan terangkat. Itulah adalah basis latihan Rescue Scuba Diving di Padang Bai, Bali. Presiden Jokowi bisa telpon Presiden Joe Biden. Menawarkan bantuan evakuasi rongsokan jembatan tsb. Baik dengan pasukan pakar Besi Tua dari Madura. Atau para Rescue Scuba Diver yang banyak di Bali. Suatu saat kalau lokasi Kapal Flor De La More ( 1511 ) asal Portugis.Tenggelam dengan 60 ton emas dan nilai jarahan USD 30 mily dari Kerajaan Malaka. Kalau terdeteksi dengan teknologi canggih.Para divers dan lawyer pasti sibuk sekali. Harta karun itu milik Kerajaan Malaka. Dirampok Portugis dan tenggelam dekat perairan Aceh. Menemukan, evakuasi Kapal sudah susah.Apalagi membaginya.

 

 

 

 

 

Kategori :