JAKARTA, DISWAY.ID - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha memberikan sebuah imbauan penting terkait perayaan hari raya Idul Fitri atau lebaran.
Menurut Gus Baha, ada baiknya lebaran tidak perlu dirayakan terlalu lama atau secara berlebihan.
Jika perayaan lebaran dilakukan dengan waktu yang lama bisa jadi siklus perekonomian di pasar dapat terhambat.
Hal tersebut disampaikan oleh Gus Baha dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Santri Ganyeng beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Gus Baha Beberkan Kunci Meraih Lailatul Qadar: Tanda-Tandanya Malah Kok Kalian Cari?
"Tradisi hari raya (lebaran) di kediaman saya hanya saat hari pertama saja atau sampai malam hari ke dua Syawal," kata Gus Baha.
Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an LP3IA itu mengatakan ibadah terbaik bagi Rasululah SAW adalah dengan cara bekerja.
"Orang biar tetap kerja sesuai dengan kemampuan masing-masing dan itu ibadah yang paling utama," terang Gus Baha.
Terlebih, kata Gus Baha, tidak pernah ada yang menjelaskan bahwa ibadah terbaik justru dengan cara menerima tamu di hari raya Idul Fitri.
BACA JUGA:Kenapa Umat Muslim dan Non-muslim Susah Berdialog? Gus Baha: Orang Tak Bertuhan Itu Ngeri!
"Memang termasuk kebaikan, tapi ibadah terbaik adalah kerja," tuturnya menambahkan.
Diakui oleh Gus Baha soal pengalaman 'sebaik-baiknya ibadah' itu didapatnya dari sang guru, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Diceritakan oleh Gus Baha kalau Mbah Moen pun tetap mengutamakan berniaga setelah merayakan lebaran.
"Ketika makan di rumahnya, yang ia makan adalah uang hasil jualannya," imbuhnya.
BACA JUGA:Penjelasan Gus Baha soal Hukum Sholat Tahajud, Dhuha, dan Witir Boleh Berjamaah atau Tidak