JAKARTA, DISWAY.ID -- Pejabat (PJ) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono ekonomi Jakarta berjalan baik dan angka inflasinya masih dalam posisi terkendali pada tahun 2023.
Heru menerangkan, bahwa untuk pertumbuhan perekonomian Jakarta pada tahun 2023 didasari melalui besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 3.443 triliun, serta atas dasar harga konstan mencapai Rp 2.050 triliun.
BACA JUGA:Dukung Heru Tuntaskan Banjir, Milenial Jakarta: Gak Usah Dengar Suara Nyinyir
"Kinerja ekonomi Jakarta sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global. Perekonomian Jakarta tetap tumbuh tinggi, yaitu sebesar 4,96 persen," ungkap Heru Budi dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Kamis, 18 April 2024.
Sedangkan untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 83,55 meningkat. Catatan itu berdasarkan periode tahun 2023, Sebelumnya yakni sebesar 81,65.
Capaian tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia. Seluruh dimensi pembentuk IPM DKI Jakarta mengalami peningkatan, dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat yang diukur dengan indikator Umur Angka Harapan Hidup (AHH) mencapai 75,81 tahun.
BACA JUGA:Momen Heru Budi Keluarkan 'Jokes Bapak-bapak', Apa Kepanjangan MRT Hayo?
"Adapun dimensi Standar Hidup Layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan mencapai Rp 19,37 juta per tahun, meningkat Rp 446.000 (2,36 persen) dibandingkan tahun sebelumnya," ungkapnya.
Lebih lanjut. Heru Budi menyampaikan, pada tahun 2023 inflasi bulanan Jakarta secara year on year menunjukkan fluktuasi dengan tren menurun.
Inflasi pada Desember 2023 year on year tercatat sebesar 2,28 persen yang merupakan inflasi terendah se-Jawa Bali. Komoditas utama penyumbang inflasi, di antaranya beras, cabai merah, daging ayam ras, dan angkutan udara.
BACA JUGA:1.000 Sembako Jokowi Disebut Heru Budi Tak Terkait Sidang MK
Diketahui, Pendapatan Daerah tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 71,06 triliun (100,57 persen) melebihi rencana sebesar Rp 70,66 triliun.
Terdiri dari realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 49,13 triliun (101,44 persen), realisasi Pendapatan Transfer sebesar Rp 20,15 triliun (99,68 persen), serta realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp 1,76 triliun (88,46 persen).
Untuk Belanja Daerah pada akhir tahun 2023 telah terealisasi sebesar Rp 66,77 triliun atau mencapai 92,55 persen dari target yang direncanakan sebesar Rp 72,14 triliun.