1.000 Sembako Jokowi Disebut Heru Budi Tak Terkait Sidang MK

1.000 Sembako Jokowi Disebut Heru Budi Tak Terkait Sidang MK

PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) -Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo membagikan sembako sebanyak 1.000 paket menjelang Idul Fitri 1445 ini.

Pembagian sembako oleh Jokowi tersebut dipastikan tidak ada kaitannya dengan sidang yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono memastikan tersebut di Kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024.

BACA JUGA:Jelang Lebaran 2024, Presiden Jokowi Bagikan 1.000 Sembako untuk Masyarakat

"Enggak, enggak ada, enggak ada. Rutin (bagi-bagi) kok, kemarin juga, di Bogor juga ada," ujar Heru Budi Hartono.

Adapun terkait di MK yang dimaksud, yakni saat ini tengah sidang sengketa Pemilu..

Dalam proses sidangnya itu sempat disebut nama Presiden Jokowi yang diduga cawe-cawe melalui kegiatan bantuan sosial (bansos).

Namun, hal tersebut dibantah langsung Heru Budi dan mengatakan bahwa bagi-bagi sembako yang dilakukan oleh Presiden Jokowi ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dijalannya. 

Bahkan sudah dilakukan sejak 2014. Tepatnya saat pertama kali Presiden Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia.

BACA JUGA:Bansos Tak Ada Kaitan Pilpres, Muhadjir: Direncanakan Untuk Cegah Angka Kemiskinan

"Sejak 2014 saya dampingi beliau setiap kunjungan kerja. Dari dulu, dari awal 2014 isinya sembako, kenapa? Karena kebutuhan masyarakat yang sangat esensial," jelas Heru Budi.

Selain itu, Heru Budi juga menjelaskan bahwa bagi-bagi sembako sendiri merupakan perintah langsung dari Presiden Jokowi sehingga pihaknya harus bisa mempersiapkan dan menyediakan sembako selama kurang lebih 24 jam.

"Setpres itu mempersiapkan dalam kurun waktu 24 jam sembako. Harus stok ada kurang lebih 5000 (sembako), itu perintah bapak Presiden," kata Heru Budi.

"Contoh waktu gempa Palu, waktu banjir di Bogor yg beliau enggak bisa mendarat itu kan bantuan. Jadi di ujung-ujung kota Indonesia setiap presiden harus bisa mempersiapkan kurang lebih 2 hari sampe ke titik, kalau bisa 24 jam," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: