Banjir Tanzania Tewaskan 155 Orang, Ratusan Ribu Warga Terdampak

Jumat 26-04-2024,14:34 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Coach Justin Bongkar Fakta, Shin Tae-yong Sudah Ramal Indonesia Tembus 4 Besar: Gua Melongo

BACA JUGA:4 Bandar Judol, Disebut Bikin Aplikasi Sendiri

Wilayah Afrika Timur dilanda curah hujan yang lebih deras dari biasanya pada musim hujan saat tahun ini dan banjir juga dilaporkan terjadi di negara tetangga Burundi dan Kenya.

Seangkan di Kenya, sebanyak 35 orang dilaporkan tewas pada hari Senin dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring dengan berlanjutnya banjir di seluruh negeri.

Beberapa bagian ibu kota seperti Nairobi, masih terendam air pada hari Kamis dan warga Kenya diperingatkan untuk tetap waspada, karena perkiraan akan turunnya hujan lebat di seluruh negeri dalam beberapa hari mendatang.

Adapun di wilayah Mathare yang berada di ibu kota, setidaknya empat jenazah diangkat dari rumah yang terendam banjir pada hari Rabu lalu, di mana jenazah banyak yang terseret di aliran Sungai Mathare.

BACA JUGA:KAI Kasih Tau Cara Jitu Saat Kehabisan Tiket Kereta Api, Mudah Banget!

BACA JUGA:Guru Besar dan Mahasiswa Ditahan Pemerintah Amerika Demi Bela Israel, Turunkan Sniper Pantau Demo yang Semakin Meluas

Presiden Kenya William Ruto memimpin pertemuan tanggap banjir yang terdiri dari berbagai lembaga di negara tersbeut pada hari Kamis lalu.

Dalam pertemuan tersebut pemerintah mengarahkan Layanan Pemuda Nasional untuk menyediakan lahan bagi orang-orang di daerah yang terkena dampak banjir.

Wakil Presiden Rigathi Gachagua mengatakan bahwa masyarakat yang terkena dampak banjir akan diberikan makanan dan kebutuhan lainnya, sedangkan warga yang masih tinggal di daerah paling rentan akan segera direlokasi.

BACA JUGA:Lolos Semifinal Piala Asia U-23, Shin Tae-yong: Saya Melatih Timnas Indonesia Sudah 4 Tahun Lalu

BACA JUGA:Polri Tangkap Ribuan Tersangka Judi Online Sejak Awal Tahun 2024

Adapun di wilayah Burundi, sekitar 96.000 orang mengungsi akibat hujan yang tiada henti selama berbulan-bulan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan dalam pembaruan minggu ini bahwa di Somalia, bahwa hujan ‘Gu’ (dari bulan April hingga Juni) semakin intensif, dengan banjir bandang dilaporkan sejak 19 April.

Uganda juga dilanda badai hebat yang menyebabkan tepian sungai jebol, dengan dua korban jiwa dan beberapa ratus penduduk desa mengungsi.

Kategori :