JAKARTA, DISWAY.ID - Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Anggota Satlantas Polresta Manado, yang diduga bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard B 1544 QH dengan luka tembak di kepala, Kamis sore 25 April 2024 menyisakan tanda tanya.
Meski polisi menyebut korban diduga bunuh diri, sang istri mengungkap fakta lain sebelum Ridhal Ali tewas.
BACA JUGA:Diduga Bandar Tembakau Sintesis, 2 Pemuda Diamankan Polisi
BACA JUGA:Sosok Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Bunuh Diri di Mampang, Ternyata Lulusan Bintara Polri Tahun 2009
Jasad Ridhal Ali sendiri ditemukan di area parkir sebuah rumah yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan IV, RT 2/RW 5 Nomor 20, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Menurut sang istri, Oshin Husain, Ridhal memang berdinas di Jakarta sejak 2022. Adapun selain menjadi Polantas dia juga mengawal seorang pengusaha.
Bahkan Ridhal disebut mengawal seorang pengusaha tersebut sebagai Bantuan Kendali Operasi atau BKO.
"Dia BKO, dari tahun 2022," kata Oshin Husain (37), istri Ridhal, saat diwawancarai wartawan di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu 27 April 2024
BACA JUGA:Brigadir RAT, Anggota Polres Manado Ditemukan Tewas di Jakarta, Diduga Ada Luka Tembak
Disinggung sosok pengusaha yang dikawal almarhum, Oshin hanya menjawab singkat dan tak membeberkan lebih lanjut.
"Ada, Bapak Pengusaha dari Jakarta," kata Oshin.
Oshin menuturkan bahwa suaminya sempat menyinggung soal tak nyaman dengan tugasnya di Jakarta. Namun, ia tak tahu perihal ketidaknyamanan itu berkaitan dengan apa yang dialaminya saat ini.
"Kalau kurang nyaman ada sih, kurang nyaman. Enggak tahu kurang nyamannya apa, mungkin bukan masalah pekerjaan, mungkin kurang nyaman apa, saya enggak tahu," kata Oshin.
Menurutnya, percakapan terakhir yang kerap dibicarakan kepada Ridhal adalah keinginannya balik ke Manado. Sayang, hingga ajal menjemput impian itu urung terlaksana.