JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan, bahwa Kementerian Ketenagakerjaan terus berkomitmen meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia, melalui berbagai pelatihan vokasi, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.
Menurut Ida, peningkatan kompetensi mutlak dilakukan mengingat Indonesia diberikan anugerah berupa bonus demografi yang puncaknya terjadi sekitar tahun 2035.
Hal tersebut diucapkan oleh Ida saat menyerahkan piagam dan piala kepada juara Uji Kompetensi Sopir Truk dalam rangkaian acara kegiatan puncak perayaan May Day 2024, yang digelar pada Rabu (01/05) di Jakarta Utara.
BACA JUGA:Peringati May Day 2024, Kemenaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan
BACA JUGA:Rekrutmen CASN Segera Dibuka, Kementerian PANRB Minta Instansi Kebut Isi Rincian Formasi
"Jika kita sukses memanfaatkan bonus demografi, maka kita berpeluang menjadi salah satu negara maju pada 1 abad usia negara kita, yaitu tahun 2045," ucap Ida.
Meskipun begitu, Ida menambahkan, kompetensi tenaga kerja harus didukung dengan sertifikasi sebagai bukti dan pengakuan atas kompetensi yang dimilikinya.
Sementara untuk mendapatkan sertifikasi maka diharuskan mengikuti uji kompetensi.
"Sertifikasi kompetensi ini sangat penting sebagai pengakuan atas keprofesionalan dan menjadi bukti bahwa diri mereka memang berkompeten, dan dengan sertifikasi tersebut mereka dapat bersaing di pasar global," Ucapnya.
Hingga kini, Kemenaker terus berupaya memperbanyak tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi.
BACA JUGA:Perkuat CPP, Bapanas Fokus Pastikan Bulog Serap Produksi Dalam Negeri
BACA JUGA:Mendes PDTT Tegaskan Desa Ujung Tombak Ketahanan Pangan Nasional
Berdasarkan data Kemnaker, selama 2011 hingga Desember 2023, tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi sebanyak 6.996.410 orang.
"Kita ingin tenaga kerja kita memiliki daya saing di pasar global. Untuk itu, kita bertekad untuk terus memperbanyak tenaga kerja yang kompetensinya tersertifikasi," ucap Ida.