Faktor risiko seseorang terkena demam berdarah dengue antara lain tinggal atau bepergian ke daerah tropis.
Tinggal atau berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko terkena virus dengue.
Daerah yang berisiko meliputi Asia Tenggara, pulau-pulau di Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika.
Selain itu, memiliki riwayat terinfeksi virus dengue sebelumnya juga meningkatkan risiko mengalami gejala yang lebih parah ketika terkena DBD.
Usia di bawah 15 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi terkena demam dengue dan demam berdarah dengue.
BACA JUGA:Fairuz Arafiq Bersyukur Bisa Pulang ke Rumah Setelah Lebaran di RS, Dirawat Sakit DBD
Gejala
Gejala utama penyakit DBD meliputi demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat celsius.
Demam ini berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat. Gejala lain yang biasanya terjadi adalah nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam.
Pada fase kritis penyakit ini, suhu tubuh menurun dan tubuh terasa dingin, meskipun penderita mungkin merasa seperti sudah sembuh.
Namun, pada fase ini perlu waspada karena dapat terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.
(Hasyim Ashari)