JAKARTA, DISWAY.ID-- Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia .
Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48% usaha mikro mengalami pertumbuhan pendapatan dengan adopsi pembayaran digital.
BACA JUGA:Fatwa Arab Saudi: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Ibadahnya Tak Sah
BACA JUGA:Dalam 6 Tahun Visa Foundation Bantu Tingkatkan Lebih Dari 4 Juta UKM
Mengingat jumlah perempuan yang mencapai lebih dari separuh populasi Asia dan peran penting yang dimainkan oleh UKM dalam perekonomian, memaksimalkan potensi ekonomi perempuan dapat menambah US$89 miliar per tahun bagi perekonomian Asia Pasifik, termasuk di Indonesia.
UMKM sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang memiliki lebih dari 64 juta UMKM.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyoroti tantangan-tantangan yang sedang dihadapi oleh UMKM Indonesia, termasuk hambatan untuk naik kelas, keterbatasan akses ke digitalisasi, kesulitan mengakses pasar global, dan kurangnya layanan keuangan.
BACA JUGA:Kolaborasi Visa dan Western Union, Makin Mudah Kirim Uang 'THR' Lintas Batas
BACA JUGA:Visa Ungkap Lanskap pembayaran di Indonesia Akan Bertransformasi Menggunakan Teknologi AI
Terlepas dari rintangan-rintangan ini, UMKM tetap sangat penting karena menyerap 97% tenaga kerja, menyumbang 57% terhadap Produksi Domestik Bruto (PDB), dan berkontribusi sebesar 15% terhadap ekspor nasional.
Hal ini membuktikan bahwa UMKM memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian .
Studi Visa menemukan bahwa mengelola bisnis menjadi lebih mudah bagi 83% UKM yang disurvei di Indonesia. Dompet digital mendominasi sebagai penyedia pembayaran digital utama bagi UKM, terutama yang dipimpin oleh perempuan (82%) yang disurvei di Indonesia.
UKM yang telah mulai menerima pembayaran digital berupa kartu mengalami peningkatan omset paling signifikan (74%).
BACA JUGA:Program Visa Accelerator 2024 Pacu Gelombang Baru Inovasi Startup Asia Pasifik
BACA JUGA:FIFA Memperluas Kemitraan Global dengan Visa, Termasuk Piala Dunia 2026