Sunan Bonang merupakan putra dari Sunan Ampel yang memiliki nama asli Maulana Makhdum Ibrahim.
Beliau dikenal sebagai ahli Ilmu Tauhid dan ahli Ilmu Kalam. Bahkan, Sunan Bonang banyak menuntut ilmu di Pasai dan mendirikan sebuah pesantren di daerah Tuban.
Semasa hidupnya, beliau sering melakukan dakwah lewat kesenian supaya dapat menarik masyarakat Jawa untuk memeluk agama Islam. Diketahui ada dua lagu religi yang diciptakan olehnya, yaitu Tombo Ati dan Wijil.
Ia memasukan bonang serta rebab sebagai pelengkap dari gamelan Jawa untuk lagunya, yang mana hal tersebut ditujukan untuk menambah unsur Islami.
Tidak hanya itu, Sunan Bonang juga melakukan dakwah dengan mengubah nama-nama dewa menjadi nama malaikat dalam islam.
Sunan Bonang pun tutup usia pada tahun 1525 dan dimakamkan di daerah Tuban, Pesisir Utara Jawa.
BACA JUGA:April Mop, Sejarah, Fakta, Hingga 5 Ide Konyol yang Bisa Bikin Jengkel
BACA JUGA:Hari Asma Sedunia Diperingati Tanggal 7 Mei, Ini Tema dan Sejarah Singkatnya
4. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah anak dari adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.
Ia memiliki nama kecil Raden Sahid dan dijuluki dengan Syekh Malaya.
Usai mempelajari ajaran Islam dengan Sunan Bonang, ia menerapkan cara dakwahnya dengan seni dan budaya.
Kesenian yang sering digunakannya untuk berdakwah, yaitu menggunakan wayang kulit dan tembang suluk. Karena itu, banyak masyarakat yang percaya bahwa tembang suluk Li-Ilir dan Gundul Pacul adalah hasil karya dari Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga wafat di abad ke-15 dan dimakamkan di desa Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Hari Gizi Nasional, Tekan Stunting dan Angka Kematian Bayi
BACA JUGA:Ini Makna dan Sejarah Keffiyeh, Kain Corak Jaring Daun Zaitun Warna Hitam Putih dari Palestina